Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Avissena Dutha Pratama Jabat Ketua PDPI Jawa Tengah, Dorong Kampanye Paru Sehat

dr Avissena Dutha Pratama, SpP(K) Onk., FISR ditetapkan sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia(PDPI) Cabang Jawa Tengah.

TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL SETIAPUTRA
PELANTIKAN PENGURUS - Suasana pelantikan pengurus Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Jawa Tengah periode 2025-2028 di Hotel Novotel Semarang, Minggu (27/4/2025). Pelantikan itu sekaligus menetapkan dr. Avissena Dutha Pratama, Sp.P(K) Onk., FISR sebagai ketua. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Tengah periode 2025-2028 resmi dilantik pada Minggu (27/4/2025) di Hotel Novotel Semarang.

Dalam pelantikan kepengurusan yang baru tersebut, menetapkan dr Avissena Dutha Pratama, SpP(K) Onk., FISR sebagai Ketua PDPI Cabang Jawa Tengah.

Dr Avissena dinilai sebagai representasi generasi muda dokter paru yang memiliki kapasitas akademik, jaringan kolaboratif luas, serta semangat pelayanan masyarakat. 

Baca juga: Sehat Bersama TelkoMedika & Mandiri InHealth: Sosialisasi Layanan Kesehatan Tel-U 2025

Baca juga: Seleksi Kesehatan Paskibra Kendal Dimulai, Bupati Tika: Semoga Bisa Tembus Nasional

Avissena dalam sambutan pertamanya menargetkan peningkatan keterlibatan dalam edukasi publik, kerja sama riset dengan akademisi, dan penguatan advokasi kesehatan paru di tingkat kebijakan daerah.

Dia juga akan meningkatkan kompetensi dokter paru di Jawa Tengah yang saat ini anggotanya meliputi 35 kabupaten-kota.

"Kami akan meningkatkan kompetensi untuk melayani masyarakat Jawa Tengah."

"Berobat di sini, berobat di sana, sama, tergantung fasilitas masing-masing rumah sakit."

"Untuk kompetensi, kami sama," ucapnya.

Avissena menambahkan, selain kompetensi, saat ini yang menjadi kendala adalah sumber daya manusia (SDM).

Pasalnya, kebutuhan dokter paru masih minim dengan jumlah pasien paru yang cukup timpang, meskipun di tiap daerah sudah tersedia.

"Rasionya sangat jomplang sekali."

"Kami masih di bawah rasio kebutuhan untuk dokter."

"Namun Alhamdulillah, saat ini di 35 kabupaten-kota sudah ada dokter parunya."

"Bahkan ada lebih dari satu," ungkapnya.

Bersamaan pelantikan ini, Avissena sebagai ketua yang baru menyoroti peran PDPI untuk menekan tingginya penyakit paru dan yang paling menonjol adalah Tuberkolosis (TBC).

Indonesia saat ini menempati urutan 2 dalam penderita TBC di dunia.

Untuk Jawa Tengah menempati urutan ketiga di Indonesia.

Menurut Avissena, TBC masih tinggi karena pertama rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terutama untuk mengkonsumsi obat karena salah tangkap atas edukasi di media sosial.

"Jadi, medsos ini baik, tetapi kadangkala ada juga medsos yang bikin statement yang kurang bagus yang ditangkap masyarakat kurang pas akhirnya menyesatkan," ujarnya.

Baca juga: Akses Kesehatan Lebih Mudah, BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan Kebut UHC Desa dengan Agen JKN

Baca juga: Ulang Tahun ke-75 RSUD Soetijono Blora, Bupati Arief Apresiasi Dedikasi Tenaga Kesehatan

Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk mengenali penyakit lebih dini. 

Misalnya apabila mengalami batuk-batuk yang tak kunjung sembuh, segera konsultasi ke dokter.

"Batuk seminggu, 2 minggu harus segera di ke dokter."

"Jangan dianggap remeh."

"Memang betul batuk itu bisa sebagai gejala beberapa penyakit."

"Makanya kalau batuk harus segera ke dokter, karena lebih tahu agar diagnosisnya lebih tepat, lebih cepat diobati," ucapnya.

Soal langkah strategis ke depan, PDPI Jawa Tengah tidak hanya akan menjalankan kegiatan internal, tetapi juga mengambil peran aktif di tengah masyarakat lewat kampanye #ParuSehatJateng.

Kampanye tersebut sebagai gerakan sadar paru yang akan menjangkau berbagai elemen masyarakat, mulai dari anak sekolah, buruh pabrik, komunitas pesantren, hingga keluarga lansia.

Kampanye ini akan dikemas dalam berbagai bentuk, di antaranya edukasi melalui media sosial, webinar untuk awam, penyuluhan langsung ke komunitas, hingga pelatihan berbasis kasus untuk tenaga kesehatan di layanan primer.

Selain itu, PDPI menargetkan minimal 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk diselenggarakan program skrining penyakit paru berbasis komunitas.

Melalui kemitraan dengan pemerintah daerah dan sektor swasta, kami juga akan menjalankan inisiatif mobile clinic untuk menjangkau wilayah yang memiliki keterbatasan akses layanan spesialis. 

Program pelatihan diagnosis dini untuk dokter umum, perawat dan bidan juga akan diperluas ke wilayah rural.

Pihaknya percaya, pencegahan dan deteksi dini jauh lebih berdampak daripada pengobatan jangka panjang. (*)

Baca juga: Jelang PPN DTP 100 Persen Berakhir, Stok Rumah Citraland BSB City Semarang Tersisa 10 Unit

Baca juga: Banjir Landa 2 Kecamatan di Pati, Rumah dan Sawah Terendam, Ketinggian Hingga 50 Sentimeter

Baca juga: Etawa dan Merino Meriahkan Festival Kambing Domba di Kudus: Ajang Kumpulnya Peternak

Baca juga: 23 Hari Masih Misteri, Siapakah Sosok Ibu Pembuang Bayi di Semak-semak Hutan Jati Blora?

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved