Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Perjalanan Jeni Hartati: Dari Kebuntuan Ekonomi ke Pasar Global dengan Kimilanqu

Dengan modal pas-pasan, Jeni mulai mencoba membuat keripik tempe untuk dijual

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D.
PRODUK UMKM - Jeni Hartati pemilik UMKM Kimilanqu yang sukses membuat produknya untuk bersaing di pasar global. 

Tentu terlalu mahal untuk warung-warung kecil, tapi Jeni sadar dirinya membidik pasar berbeda, pasar yang paham bahwa camilan sehat adalah pilihan, bukan kemewahan.

PRODUK UMKM - Jeni Hartati pemilik UMKM Kimilanqu yang sukses membuat produknya untuk bersaing di pasar global. (TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D.)
PRODUK UMKM - Jeni Hartati pemilik UMKM Kimilanqu yang sukses membuat produknya untuk bersaing di pasar global. (TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D.) (TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D)

Usaha Penuh Batu Sandungan

Perjalanan Jeni bukan tanpa batu sandungan. Label sablon yang dulu dia pakai untuk kemasan, harus dia tinggalkan ketika tahu tinta bisa menembus makanan. Tambah lagi biaya produksi. Tambah lagi tantangan. 

Tapi prinsipnya sederhana, kalau mau jujur jualan sehat, harus sungguh-sungguh sampai ke detail terkecil.

Pada 2011, usahanya pelan-pelan menanjak. Dia mengurus izin usaha, menambah varian produk, membeli alat pemotong tempe otomatis dari modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI sebesar Rp 25 juta yang dia ambil setelah pertimbangan matang.

"KUR itu bantu banget, tapi harus dihitung betul. Jangan sampai gali lubang tutup lubang, yang penting untuk usaha dan dimanfaatkan seefektif mungkin," katanya.

Selain itu, Rumah BUMN Semarang membantu sertifikasi halal gratis. Kesempatan ikut pameran BRILianpreneur di Jakarta Convention Center 2022 jadi momen emas. 200 bungkus Kimilanqu habis dalam tiga hari.

"Terharu sekali. Hari terakhir malah saya bisa jalan-jalan, karena barang sudah ludes," Jeni tertawa.

Produk andalannya bahkan menembus pasar Domard di Kuala Lumpur, Malaysia.

Keripik tempe buatan Jeni juga pernah dibawa ke Festival Tong-Tong di Den Haag, Belanda ajang bergengsi bertema Indonesia yang memperkenalkan kuliner, produk, dan budaya Nusantara ke mata dunia.

Sejak membangun usaha Ceriping Sehati pada 2009, Jeni perlahan menapak jalan panjang itu.

Kini, melalui label Kimilanqu, camilan dari dapur sempit di Tlogosari itu telah melanglang buana: Turki, Brasil, Jepang dan terus melaju, menyapa lidah-lidah dunia.

Usaha Jeni merupakan contoh dari buah konsistensi yang berangkat dari kebuntuan hingga menelurkan produk inovatif yang bersaing di tingkat global.

Bantuan Modal dan Naungan Rumah Kreatif BUMN BRI

PRODUK UMKM - Jeni Hartati pemilik UMKM Kimilanqu yang sukses membuat produknya untuk bersaing di pasar global.
PRODUK UMKM - Jeni Hartati pemilik UMKM Kimilanqu yang sukses membuat produknya untuk bersaing di pasar global. (TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D)

Tentunya dalam menapaki usahanya, Jeni berani untuk mengambil peluang dan memanfaatkan kesempatan, seperti mengambil KUR melalui bank BRI dalam pengembangan usaha serta menjadi bagian dari Rumah Kreatif BUMN BRI.

Beragam fasilitas dia dapatkan, seperti banyaknya jenis pelatihan yang bisa diikuti untuk peningkatan kualitas produk dan pengelolaan usaha hingga membantu pemasaran. 

Bagi pelaku UMKM seperti Jeni, kebutuhan paling mendesak hampir selalu sama tambahan modal untuk bertahan, berkembang, dan bermimpi lebih besar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved