Grobogan
BUMDes Kuwariron Jaya Grobogan Ubah Sampah Jadi Solar, Raih Predikat Maju 4 Tahun Berturut-turut
Berawal dari keterbatasan modal dan kegelisahan terhadap persoalan sampah, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kuwariron.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: rival al manaf

GROBOGAN, TRIBUNJATENG.COM — Berawal dari keterbatasan modal dan kegelisahan terhadap persoalan sampah, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kuwariron Jaya di Desa Kuwaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, justru tumbuh menjadi pelopor inovasi pengelolaan sampah terpadu di tingkat desa.
Di bawah kepemimpinan Drs Ali Sadzali sejak akhir 2019, BUMDes ini sukses mengubah sampah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi tinggi seperti pupuk, bahan baku industri, hingga bahan bakar solar.
Prestasi ini membuat BUMDes Kuwariron Jaya menyabet predikat sebagai BUMDes maju selama empat tahun berturut-turut.
"Sejak BUMDes berdiri akhir tahun 2019, kemudian tahun 2020 itu mendapat predikat tumbuh karena baru tahun pertama berdiri, selanjutnya pada tahun 2021, 2022 dan 2023 dan 2024 selalu mendapat predikat maju, kalau 2025 penilaiannya belum dilakukan," kata Ali Sadzali kepada TribunJateng.com.
Unit Sampah Jadi Tulang Punggung Usaha
BUMDes Kuwariron Jaya mengembangkan lima unit usaha, yakni pengelolaan sampah, pelatihan kerja, sektor pertanian, jasa konstruksi, dan usaha perdagangan.
Namun, dari kelimanya, unit pengelolaan sampah menjadi yang paling sehat dan berkembang pesat.
"Unit usaha kami sebenarnya ada lima, yang berjalan paling sehat dalam lima tahun ini adalah pengelolaan sampah terpadu," ujar Ali Sadzali.
Ali melihat persoalan sampah bukan sebagai beban, melainkan peluang usaha yang berkelanjutan.
“Selama manusia hidup, sampah akan selalu ada. Maka, ini bisa jadi bisnis yang tidak akan pernah mati,” katanya.
Dari Sampah Plastik Jadi Solar
BUMDes Kuwariron Jaya membagi sampah menjadi dua kategori, organik dan non-organik.
Sampah organik diolah menjadi pupuk, sementara sampah non-organik seperti plastik rumah tangga diubah menjadi bahan bakar solar menggunakan teknologi yang diberikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Plastik kresek, bungkus gula, dan plastik rumah tangga itu tidak bisa diurai tanah. Maka kami berinovasi membuatnya menjadi solar,” jelas Ali.
Lebih lanjut, Ali mengungkapkan bahwa kualitas solar hasil olahan BUMDes bahkan lebih tinggi dari solar komersial yang dijual di pasaran.
“Sudah dites BRIN Pusat,” ujarnya bangga.
BPBD Grobogan Dirikan Dapur Umum untuk Warga Terdampak Banjir di Tegowanu |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Tanggul Sungai Tuntang di Grobogan Jebol dan Membanjiri Stren, Warga Diminta Waspada |
![]() |
---|
Kronologi Bocah SD Tenggelam di Sungai Lusi Grobogan, Bermain Air Tapi Tak Bisa Berenang |
![]() |
---|
Lestarikan Budaya Grobogan, Sedekah Bumi Sulursari Gabungkan Kesenian Lokal dan Hiburan Modern |
![]() |
---|
Kronologi Bocah 4 Tahun Meninggal Usai Tercebur ke Saluran Irigasi di Grobogan, Lepas Pengawasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.