Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Industrialisasi di Demak Butuh Pemerataan dan Relokasi dari Zona Rawan Abrasi

Ketua DPRD Kabupaten Demak, Zayinul Fata, menyampaikan keprihatinan mendalam atas konsentrasi kawasan industri

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muh radlis
Tribunjateng/Rezanda Akbar
WAWANCARA - Ketua DPRD Demak Zayinul Fata pada saat menjelaskan tentang lahan hijau di Kabupaten Demak dalam Tribun Topic. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Ketua DPRD Kabupaten Demak, Zayinul Fata, menyampaikan keprihatinan mendalam atas konsentrasi kawasan industri yang masih bertumpu di Kecamatan Sayung. 

Wilayah yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan industri Demak tersebut dinilainya terlalu rentan terhadap bencana abrasi yang terus menggerus pesisir utara kabupaten.


“Industri Demak ini masih sentralistik di Kecamatan Sayung. Belum menyebar dan belum merata ke seluruh Demak. Padahal kita tahu, Sayung ini hampir setiap hari harus berhadapan dengan ancaman abrasi,” ujar Zayinul.


Menurutnya, kondisi ini bukan hanya menjadi ancaman ekologis, tetapi juga bisa berdampak pada kelangsungan ekonomi daerah. 


Oleh karena itu, ia mendorong agar pemerintah pusat turun tangan, tak hanya dalam penanganan abrasi, tetapi juga dalam mendukung relokasi dan pemerataan kawasan industri di Demak.


“Kami sudah lama menyuarakan ini ke pemerintah pusat. Kami di daerah tidak sanggup menangani sendiri. Harus ada campur tangan dari pusat. Kalau perlu, penanganan abrasi ini dijadikan program nasional,” tegasnya.


Zayinul menyebut, relokasi industri dari Sayung menuju kawasan yang lebih aman dan memiliki daya dukung lahan tinggi, seperti Karangawen, Mranggen, hingga wilayah selatan lainnya, adalah solusi jangka panjang yang harus segera direalisasikan.


Dengan begini relokasi tersebut akan menunjang pemeretaan perekonomian di Kabupaten Demak.


“Di Karangawen banyak lahan kosong yang potensial. Kalau kawasan industri digeser ke sana, selain lebih aman dari bencana, juga membuka peluang besar bagi penyebaran lapangan kerja,” jelasnya.


Zayinul menekankan bahwa keberadaan pabrik bukan sekadar simbol pembangunan, melainkan kebutuhan nyata masyarakat. 


Data yang dimiliki menunjukkan, pabrik-pabrik baru di Demak masih menjadi daya tarik utama bagi pencari kerja lokal. 


Maka dari itu, ketersediaan lapangan kerja dari sektor industri harus tetap dijaga dan dikembangkan.


“Yang paling penting bagi kami adalah lapangan kerja. Karena kalau tidak ada daya dukung ekonomi, kalau tidak ada yang bangun pabrik, maka ekonomi akan lumpuh. Daya beli masyarakat menurun, dan ini bisa memicu krisis ekonomi yang lebih luas,” paparnya.


Ia mendorong adanya kebijakan restrukturisasi kawasan industri di Demak, khususnya di sektor manufaktur, agar tidak hanya terfokus di utara, melainkan juga merambah ke sisi selatan.


Ia menilai kawasan seperti Karangawen, Mranggen, Mijen, hingga Wedung memiliki potensi besar untuk dikembangkan tanpa harus mengorbankan lahan pertanian produktif atau lahan hijau.


“Kami ingin ada pembangunan klaster industri baru, seperti Karangawen. Kami cukup membutuhkan regulasi penataan ulang RT dan RW yang berpihak pada industrialisasi. Jika ini berhasil, bukan tidak mungkin bisa diperluas ke Mijen atau Wedung,” ujarnya.


Zayinul menegaskan bahwa pengembangan kawasan industri yang terencana juga akan menjawab tantangan pengangguran serta menjadi langkah strategis mengurangi beban fiskal daerah. 


Ia menyoroti beratnya beban belanja rutin dalam APBD yang saat ini harus ditopang dengan peningkatan pendapatan dari sektor produktif seperti industri.


“APBD kita saat ini cukup berat. Kalau tidak ditopang daya dukung dari pusat, maka akan memberatkan belanja daerah. Maka penting sekali adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam hal ini,” pungkasnya.


Bagi Zayinul, upaya pemerataan industri dan penanganan abrasi bukan sekadar soal pembangunan fisik, melainkan bentuk perlindungan terhadap keberlanjutan hidup masyarakat Demak.


“Ini bukan hanya soal pabrik atau abrasi, ini soal masa depan ekonomi Demak secara menyeluruh,” katanya. (Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved