Berita Jateng
Program Makan Bergizi Gratis di Jateng Dikebut, Tapi Dihantui Masalah dan Evaluasi Ketat
Pemprov Jateng terus memacu pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng terus memacu pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program prioritas nasional yang menyasar anak-anak sekolah.
Namun di balik semangat pelaksanaannya, program ini masih diwarnai sejumlah persoalan teknis hingga kritik dari masyarakat.
Program MBG kini masuk dalam tahap percepatan.
Kepala Bappeda Provinsi Jateng, Harso Susilo, menjelaskan di 2025 Pemprov Jateng tengah menyiapkan 129 titik Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah.
“Biro Isda sudah mempersiapkan, termasuk urusan perizinan lahan.
Nantinya akan ada MoU untuk pemakaian lahan sewa pakai yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Targetnya, pada 2026 seluruh titik sudah beroperasi,” ujar Harso, Rabu (7/5/2025).
Namun di tengah optimisme tersebut, pelaksanaan MBG belum sepenuhnya mulus.
Sejumlah masalah mencuat, mulai dari kasus keracunan makanan di Sukoharjo dan Wonorejo, keterlambatan pengiriman makanan di beberapa sekolah di Semarang, hingga keluhan terkait kualitas dan rasa makanan.
Tak hanya itu, kritik soal sasaran program juga mulai mencuat.
Sejumlah pihak menilai program ini belum tepat sasaran karena masih diberikan di sekolah-sekolah dengan siswa dari keluarga mampu.
“Kalau orang tuanya mampu, kenapa harus dikasih MBG? Harusnya lebih diprioritaskan ke sekolah-sekolah pinggiran yang muridnya benar-benar butuh,” tegas Fitria, satu di antara wali murid di Semarang.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menyatakan bahwa evaluasi menyeluruh sedang disiapkan.
Ia menegaskan bahwa tim khusus sudah dibentuk untuk mengkaji jalannya program ini secara sistematis.
“Kami akan melakukan evaluasi terkait program MBG di Jateng, dan sudah ada timnya. Tim ini nantinya akan bekerja melalui proses akreditasi,” imbuhnya.
Berdayakan Potensi Desa/Kelurahan, 1.750 Koperasi Merah Putih di Jateng Sudah Operasional |
![]() |
---|
Masih Kalah Dari Subang, Buruh Tuntut Kenaikan UMK 2026 Jadi Rp 3,7 Juta di Kota Semarang |
![]() |
---|
Kunjungan Menko Zulkifli Hasan Diwarnai Aksi Buruh Tuntut Kenaikan Gaji 8,5 Persen Tahun 2026 |
![]() |
---|
Zulkifli Hasan Apresiasi KDKMP Yang Beroperasi di Jateng Tertinggi di Indonesia |
![]() |
---|
Wagub Jateng Taj Yasin Percayakan Mahasiswa KKN Undip Pantau Data Sosial di Desa-Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.