Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Skema SPMB 2025 di Semarang, Bambang Pramusinto Sebut Bedanya dengan Tahun Lalu

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang menyiapkan skema baru pada sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
Tribunjateng/Eka Yulianti Fajlin
JALUR SMPB 2025 - Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto menyampaikan sistem SPMB 2025.  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang menyiapkan skema baru pada sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025.

Ada empat jalur penerimaan murid baru pada SPMB 2025. 

Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto menyampaikan, ada sedikit perbedaan pada SPMB 2025 dibanding penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 lalu.

Semula, ada jalur zonasi yang dihitung dari sekolah yang jaraknya paling dekat.

Pada SPMB 2025, Disdik menerapkan empat jalur. Pertama, jalur domisili dimana diukur dari rumah. 

Kemudian, ada jalur afirmasi yang diperuntukkan bagi siswa kurang mampu dan berkebutuhan khusus. 

Baca juga: Gubernur Jateng Luthfi Lantik 29 Pejabat, Tegaskan Tak Ada Titipan Jabatan

Selain itu, ada jalur mutasi. Jalur ini bagi siswa yang mengikuti perpindahan orangtua karena tugas kerja. Terakhir, jalur prestasi. Jalur prestasi akan dinilai dari kumulatif skor nilai rapot, piagam kejuaraan, dan hasil asesmen. 

"Kalau tahun kemarin hanya nilai rapot dan piagam kejuaraan saja. Tahun ini, kami tambah asesmen," sebut Bambang, Rabu (7/5/2025). 

Bambang menjelaskan, asesmen akan berupa tes literasi numerasi. Asesmen ini seperti yang diterapkan pada seleksi perguruan tinggi berupa ujian tertulis berbasis komputer (UTBK).

Hanya saja, tes tidak berbasis komputer. Tes literasi numerasi akan dilakukan serentak pada 15 Mei mendatang. Selanjutnya, pada 9 Juni 2025, tahapan SPMB akan dimulai.

"Perwal SPMB sudah ditandatangani Bu Wali. Setelah ini, kami akan tindaklanjuti dengan juknis, dengan beberapa SK wali kita dan peraturan kepala dinas untuk SOPnya," jelasnua. 

Bagi siswa yang tidak diterima di sekolah negeri, Bambang menambahkan, Pemerintah Kota Semarang memiliki program sekolah swasta gratis. Selain itu, pemkot juga memiliki program beasiswa. Diharapkan, angka putus sekolah di ibu kota Jawa Tengah bisa semakin ditekan. 

"Ada semangat Ibu Wali Kota akan menyupport anak-anak. Kalau SPMB tidak masuk, bisa ke swasta disupport pemerintah," katanya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved