Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan di Tanah Putih Semarang

BREAKING NEWS, Kecelakaan Truk Rem Blong di Turunan Tanah Putih Semarang

Kecelakaan truk rem blong terjadi di turunan Tanah Putih, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/5/2025) malam

|
Editor: galih permadi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kecelakaan truk rem blong terjadi di turunan Tanah Putih, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/5/2025) malam. 

Dalam video yang beredar truk tampak terguling hingga menimbulkan lalulintas tersendat. 

Belum diketahui korban dan kronologi kecelakaan truk tersebut. Tribunjateng.com sedang menuju lokasi kejadian. 

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Turunan Putih Semarang, Satu Orang Tewas

Baca juga: Aulia Anggi, Guru Muda yang Baru Menikah Jadi Korban Tewas Kecelakaan Tanjakan Kalijambe Purworejo

Kronologi

Kecelakaan truk rem blong terjadi di turunan Tanah Putih, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/5/2025) malam. 

Kecelakaan itu tepatnya terjadi di pertigaan Pasar Kambing, Jalan Dr Wahidin, Candisari, Kota Semarang, sekitar pukul 19.30 WIB.

Dalam video yang beredar truk tampak terguling hingga menimbulkan lalulintas tersendat. 

Dari hasil pantauan tribunjateng.com di lokasi, kecelakaan itu melibatkan sebuah truk trailer bermuatan kertas karton.

Dikabarkan satu orang tewas dalam peristiwa itu.

Kendaraan itu terguling saat melaju dari arah Jalan Dr Wahidin menuju Jalan MT Haryono. 

Diduga, kecelakaan terjadi akibat rem blong.

"Setahu saya, remnya blong. Truknya nelonyor (meluncur tanpa kendali)."

"Saya dengar suara keras sekali. Ada satu orang yang terjepit. Kalau yang lain saya belum tahu," ujar Supangat, warga sekitar lokasi kejadian.

Truk tersebut menabrak tiang listrik dan pembatas jalan sebelum akhirnya oleng dan terguling.

Akibat insiden ini, kemacetan panjang terjadi di tiga arah, yakni Jalan Dr Wahidin, Jalan MT Haryono, dan Jalan Tentara Pelajar.

Sejumlah relawan, tim medis, serta petugas dari kepolisian dan TNI dikerahkan untuk mengevakuasi truk dan mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. 

Kereta Tabrak Truk

Kecelakaan maut di perlintasan sebidang Kaligawe, Kota Semarang, Kamis (8/5/2025) dini hari, menelan satu korban jiwa. 

Korban yang meninggal dunia adalah M. Akbar (20), pengemudi truk bermuatan kedelai yang tertemper Kereta Api Harina relasi Bandung–Surabaya.

Yang memilukan, korban ternyata merupakan anak kandung dari salah satu penumpang truk, Edi (40), yang selamat meski mengalami luka ringan. 

Keduanya merupakan warga Kampung Babakan Panorasan, Desa Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Korban meninggal adalah anak dari korban selamat. Sang ayah berada di dalam truk bersama anaknya saat kejadian,” kata Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 04.45 WIB. Truk Isuzu putih bernopol AG 8226 AS melaju dari arah timur dan hendak menyeberang di perlintasan JPL Kaligawe. 

Dari keterangan petugas JPL Kaligawe, meski sirine telah dibunyikan dan palang pintu mulai menutup, truk tetap mencoba melintas.

Namun, saat berada di atas rel, truk mendadak berhenti. Diketahui, kendaraan tersebut kesulitan masuk gigi rendah karena terperosok di lubang rel.

Tak berselang lama, KA Harina yang melaju dari arah barat langsung menghantam truk. Kendaraan terseret sejauh lima meter. 

M.Akbar, pengemudi truk, terjepit di antara gerbong dan truk hingga meninggal dunia di tempat. Sementara sang ayah dan satu kenek lainnya berhasil keluar menyelamatkan diri.

“Pukul 05.00 WIB, petugas Polsek Gayamsari tiba di lokasi untuk mengamankan TKP. Evakuasi truk dan korban dilakukan bersama tim Unit Laka Lantas Polrestabes Semarang,” lanjut Kompol Hengky.

Jenazah M.Akbar dibawa ke Kamar Mayat RSUP Dr. Kariadi menggunakan ambulans PMI Kota Semarang sekitar pukul 07.00 WIB. Polisi menyatakan tidak ada indikasi kelalaian dari petugas palang pintu karena sistem peringatan sudah aktif sebelum tabrakan terjadi.

Kecelakaan ini juga sempat mengganggu arus lalu lintas dan perjalanan kereta api, sebelum akhirnya jalur dinyatakan normal kembali sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Kesaksian Pemilik Rumah Hancur Dihantam Truk dalam Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang di Purworejo

Korban Selamat Kecelakaan di Purworejo

Salah satu korban selamat kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang di Purworejo memberikan kesaksian.

Korban bernama Mila Mudianawati (24) mengalami patah kaki akibat kecelakaan tersebut.

Meski demikian ia berkenan memberikan kesaksian bagaimana detik-detik kecelakaan maut itu terjadi.

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Purworejo-Magelang pada Rabu (7/5/2025) saat sebuah truk tronton melaju kencang dan menabrak angkot yang membawa rombongan guru takziah. 

Di tengah kecelakaan yang merenggut nyawa 11 orang, 10 guru perempuan dan sopir angkot.

Beruntungnya, dalam kecelakaan maut tersebut ada 3 penumpang angkot yang berhasil selamat.

Meski demikian, 3 orang tersebut mengalami luka yang cukup parah.

Mereka adalah Mila Mudianawati (24), Ayu Salwa (26), dan Sufita (24).

Saat ditemui di Rumah Sakit Islam Purworejo, Mila yang mengalami patah kaki menceritakan detik-detik insiden tragis itu.

Mila mengatakan, kejadian terjadi ketika angkot yang ditumpanginya sedang melaju di jalan turunan.

Angkot yang ia tumpangi berada di depan mobil pribadi.

Dan di belakang mobil pribadi tersebut ada truk tronton yang bermuatan pasir.

"Di belakang kita ada mobil pribadi, terus ada truk yang klakson-klakson panjang," kata Mila pada Kamis (8/5/2025).

Saat itu seingat Mila, semua penumpang dalam angkot panik dan berteriak karena truk terus melaju kencang di jalan menurun.

"Truk itu terus melaju kencang, kami semua berteriak, tapi tak ada yang bisa dilakukan," kata Mila.

Mereka berteriak kepada sopir dan memberitahukan jika ada truk yang diduga mengalami rem blong melaju ke arah angkot.

"Pak sopir gimana ini, (truk) remnya blong. Kita berteriak."

"Terus saya tidak tahu lagi ceritanya, tahu-tahu sudah ada di sini (rumah sakit)," kata Mila.

Mila menambahkan, pada waktu kejadian, ia duduk di kursi nomor dua sebelah pintu masuk.

Sedangkan 2 teman lainnya yang selamat duduk di kursi nomor 1 sebelah pintu dan sebelah sopir.

"Sempat ingat sedikit pas digotong sama warga disuruh membuka mata," tutup Mila.

Sementara untuk mobil pribadi yang ada di dalam iring-iringan saat kejadian, belum diketahui keadaannya.

Kecelakaan maut yang terjadi pada Rabu (7/5/2025) itu melibatkan sebuah truk tronton bernomor polisi B 9970 BYZ dan sebuah angkutan kota (angkot) yang membawa rombongan warga.

Truk diduga mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun dan menikung, sehingga hilang kendali dan menabrak angkot serta sebuah rumah di pinggir jalan.

Menurut saksi mata yang hanya ingin disebutkan dengan inisial L, truk bermuatan pasir tersebut mengalami masalah pada sistem remnya.

“Itu truk dari atas sudah klakson terus, kasih kode. Sudah ambil kanan untuk menghindari kendaraan lain."

"Pas sampai tanjakan, langsung banting kiri dan menabrak angkutan,” ujar L saat ditemui di lokasi kejadian.

Truk tersebut, yang dalam kondisi rem blong, kemudian menabrak angkot rombongan ibu-ibu. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved