Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dugaan Pungli RSUD Kraton

Viral Medsos Dugaan Pungutan Biaya Memandikan Bayi di RSUD Kraton Pekalongan, Begini Kata Mereka

Manajemen RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan angkat bicara terkait dugaan pungutan liar (pungli) dalam pelayanan memandikan bayi baru lahir.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
BANTAH PUNGUTAN - Direktur RSUD Kraton dr Henny Rosita. Pihak rumah sakit membantah adanya pungutan biaya untuk memandikan bayi pasien yang sempat viral di media sosial. 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Manajemen RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan angkat bicara terkait dugaan pungutan liar (pungli) dalam pelayanan memandikan bayi baru lahir.

Direktur RSUD Kraton, dr Henny Rosita mengatakan, pihak RSUD Kraton secara tegas membantah adanya pungutan biaya untuk memandikan bayi pasien.

Kegiatan tersebut disebutkan telah menjadi bagian dari layanan keperawatan dan kebidanan, sehingga tidak dikenakan biaya apapun.

Baca juga: Bupati Pekalongan Fadia Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran

Baca juga: Si Juki Hadir, Pemkot Pekalongan Benahi Sistem Parkir Demi Tertib dan Transparan

"Kami menyatakan tidak benar bahwa RSUD Kraton menarik biaya untuk memandikan bayi."

"Tindakan tersebut adalah bagian dari pelayanan rumah sakit dan tidak dipungut biaya," tegas Direktur RSUD Kraton dr Henny Rosita, Kamis (8/5/2025).

Kemudian, pihaknya juga menjelaskan bahwa biaya Rp20.000 yang ramai di sosmed merupakan pengganti atas pembelian washlap (kain pembersih) yang digunakan dalam proses edukasi ibu bayi saat pertama kali belajar memandikan bayinya.

"Washlap tersebut digunakan demi menjamin kebersihan dan mencegah infeksi nosokomial, dengan ketentuan setiap bayi mendapatkan washlap baru," imbuhnya.

Pasien pun diberikan opsi untuk membawa sendiri perlengkapan tersebut dari rumah atau membelinya melalui bantuan pihak rumah sakit.

Washlap yang dibeli menjadi milik pasien dan dapat dibawa pulang.

"RSUD Kraton berharap informasi yang diberikan ini dapat meluruskan informasi yang telah beredar dan menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat," imbuhnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk menyaring informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya.

"Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan transparan kepada seluruh pasien."

"Kami terbuka untuk menerima kritik dan saran melalui jalur yang resmi dan bertanggung jawab," tutupnya. (*)

Baca juga: Anggaran Rp 400 Triliun, Ini Cara Daftar Koperasi Merah Putih yang Akan Ada di Seluruh Indonesia

Baca juga: Memantik Romansa 90an di JAKARTA 1997 Bareng Authenticity 

Baca juga: Truk Kedelai Ditabrak KA Harina di Semarang karena Petugas Telat Tutup Perlintasan? Ini Kata Polisi

Baca juga: 5 Pria yang Pernah Singgah di Hati Luna Maya Sebelum Dinikahi Maxiem Bouttier

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved