Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Boyolali

Di Balik Nenek 67 Tahun Curi Bawang Putih di Pasar Mangu Boyolali, Polisi pun Prihatin

Seorang nenek asal Polanharjo, menjadi korban pemukulan karena mencuri bawang putih 2 kg

Editor: muslimah
via Intisari
Ilustrasi pemukulan dan kekerasan fisik 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Seorang nenek asal Polanharjo Klaten, menjadi korban pemukulan karena mencuri bawang putih 2 kg.

Kejadian ini berlangsung di pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

Si nenek mengambil bawang putih milik pedagang.

Kasus penganiayaan ini viral di media sosial dan sudah ditangani Polres Boyolali.

Viral di sosial media seorang nenek jadi sasaran amukan warga usai mencuri bawang putih dua kologram. Diketahui kejadian nenek dikeroyok warga itu terjadi di Pasar Manggu Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Rabu (7/5/2025).
Viral di sosial media seorang nenek jadi sasaran amukan warga usai mencuri bawang putih dua kologram. Diketahui kejadian nenek dikeroyok warga itu terjadi di Pasar Manggu Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Rabu (7/5/2025). (istimewa)

Selain mengamankan 2 terduga pelaku yang bertugas sebagai petugas keamanan, polisi juga menemukan alasan nenek tersebut nekat melakukan hal itu.

Penganiayaan itu bermula dari S (67) yang ketahuan mencuri bawang putih.

S kemudian diamankan di pos keamanan.

Di sana lah, petugas keamanan berinisial ZA dan KA menganiaya korban.

Menurut Kapolres, Boyolali AKBP Rosyid Hartanto, korban nekat mencuri bawang putih itu karena terdesak kebutuhan.

Korban yang merupakan pedagang  sayur dan gorengan keliling melihat kesempatan saat berada di pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak.

Korban kemudian mengambil 5 kilogram bawang putih milik salah satu pedagang di sana.

"Si ibu sudah cukup tua, dan didorong kebutuhan hidup, kondisi ekonominya pas-pasan. Dan ibu ini punya utang di mana-mana sehingga ibu ini melakukan pencurian bawang tersebut," kata Kapolres, Kamis (8/5/2025).

Terhimpit kebutuhan dan kewajiban membayar utang, korban lalu nekat melakukan aksinya.

Korban selama ini tinggal bersama anaknya.

Anaknya memang sudah bekerja sebagai montir bengkel.

Namun penghasilan korban dan anaknya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Apalagi, korban juga masih terjerat utang.

"Jadi didorong motivasi untuk membayar utang akhirnya melakukan pencurian," kata Kapolres.

Tindakan korban itu pun membuat Kapolres prihatin.

Diharapkan, kasus ini menjadi pelajaran penting bagi pihaknya dan seluruh masyarakat untuk bisa melakukan deteksi dini terhadap masalah sosial di sekitarnya.

"Ini menjadi keprihatinan kita bersama, mudah-mudahan apa yang terjadi di masyarakat ini (pencurian karena desakan ekonomi) dapat di deteksi dini oleh tokoh masyarakat, Aparatur untuk memberikan perhatian khusus," tambahnya.

Selain itu, Kapolres juga menyesalkan tindakan main hakim sendiri.

"Serahkan kepada aparat yang berwenang, nanti akan kita tindaklanjuti. Karena ini merupakan contoh buruk jika masyarakat main hakim sendiri," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved