Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Nasib Suami Aulia Anggi, Ditinggal Selamanya Sang Istri dalam Kecelakaan Maut Tanjakan Purworejo

Saat kecelakaan terjadi, Aziz disebut tengah berada di tengah pelayaran dan belum diketahui pasti bagaimana kabar duka ini disampaikan kepadanya.

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
Kolase Tribunjateng
AULIA ANGGI - Menurut informasi yang dihimpun Aulia merupakan salah satu pengajar di SDIT Asyafiiyah yang tewas dalam kecelakaan maut tersebut. Dalam unggahan TikTok @aguspurnomo0130, Aulia baru beberapa hari melangsungkan pernikahannya dengan Aziz yang bekerja sebagai pelaut. (kolase/TRIBUNJATENG) 

Nasib Suami Aulia Anggi, Ditinggal Selamanya Sang Istri dalam Kecelakaan Maut Tanjakan Purworejo

TRIBUNJATENG.COM - Sebuah kecelakaan maut terjadi di ruas tanjakan Kalijambe, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Rabu (7/5/2025) siang. 

Insiden tragis tersebut menewaskan 11 guru SDIT Asyafiiyah Magelang yang tengah dalam perjalanan menuju rumah duka untuk takziah.

Salah satu korban adalah Aulia Anggi Praktiwi (26), seorang guru muda yang baru saja menikah kurang dari tiga pekan sebelumnya.

Aulia diketahui menikah dengan Aziz, pria yang berprofesi sebagai pelaut. 

Pernikahan keduanya berlangsung pada 20 April 2025 di Magelang dan sempat dibagikan melalui media sosial oleh kerabat dan teman-temannya.

Aziz sendiri dikenal sebagai sosok yang ramah dan bertanggung jawab, meski profesinya menuntut untuk sering berada jauh dari rumah. 

Saat kecelakaan terjadi, Aziz disebut tengah berada di tengah pelayaran dan belum diketahui pasti bagaimana kabar duka ini disampaikan kepadanya.

Unggahan video dan foto pernikahan Anggi dan Aziz juga beredar di TikTok, salah satunya di akun @aguspurnomo0130, yang kemudian menjadi viral. 

Banyak warganet yang turut menyampaikan rasa duka dan keprihatinan, terutama karena Aulia berpulang saat usia pernikahannya masih sangat muda.

"Turut berduka. Hati ini remuk membayangkan suaminya yang di tengah laut tiba-tiba mendapat kabar istrinya meninggal," tulis seorang netizen.

"Tetangga RT ku itu,, suaminya namanya Aziz" lanjut komentar lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Wahid Gozali, Ketua Komite SDIT As-Syafiiyah mengatakan, ia bersama rombongan guru berangkat ke Purworejo untuk takziah, orang tua dari kepala SDIT tersebut. 

"Tapi saya menggunakan mobil lain, dan berangkat bersama-sama sekitar pukul 10.00 WIB, katanya.

Sebelumnya, mobil yang ia tumpangi berada di belakang rombongan guru. Namun sampai traffic light Salaman, mobilnya menyalip rombongan guru. 

Ia melaju terus ke depan, dan tidak ada apa-apa. 

Sampai di tempat takziah di Gebang, ia melaksanakan salat jenazah. Kemudian ia diberitahu bahwa rombongan guru mengalami kecelakaan dan meninggal 10 orang. 

"Saya kaget sekali, saya kontak teman-teman komite tidak ada ternyata ke sana semua. Saya akhirnya tahu ada kabar-kabar dari media.

Wahid mengatakan, saat berangkat ada lima rombongan mobil, satu rombongan dirinya dan keluarga, kemudian komite, dua rombongan guru-guru, menggunakan angkutan kota, juga mobil yayasan dan satu mobil pemilik yayasan. 

Identitas 11 Korban Tewas

Berikut identitas 11 korban tewas kecelakaan di Purworejo:

Aulia Anggi Pratiwi (26), warga Muntilan, Magelang 
   
Divya Kreswinannda (25), warga Mertoyudan, Magelang
   
Isna Hayati (27), warga Mendut, Mungkid, Magelang
 
Naely Nur Sadiyah (23), warga Jenis Srambianak, Mungkid, Magelang
   
Finna Mukarromah (28), warga Rambeana, Mungkid, Magelang   

Siti Khur Fatimah (28), guru, warga Ngaglik, Borobudur, Magelang
   
Hesti Nurngaini Rahayu (24), pelajar, warga Panujo, Borobudur, Magelang
   
Kaki Umi Rohman (27), pelajar, warga Rambe Anak, Mungkid, Magelang
   
Melani Septiani (25), pelajar, warga Ambartawang, Mungkid, Magelang 
   
Neli Suroya (36), wiraswasta, warga Paremono, Mungkid, Magelang 
   
Edi Sunaryo (71), wiraswasta, warga Ngerajek, Mungkid, Magelang. 

Liburkan Sekolah

Kegiatan belajar mengajar di SD IT As Syafi'iyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sementara diliburkan.

Langkah itu dilakukan setelah 10 guru perempuan sekolah tersebut tewas usai angkutan kota yang mereka tunggangi dilindas truk tronton di Kabupaten Purworejo, Jateng, pada Rabu (7/5/2025). 

Ketua Yayasan As Syafi'iyah Habib Muhsin Syafingi mengatakan, lima guru di antaranya merupakan penghafal sekaligus pengajar Al-Quran.

Untuk mengatasi kekurangan guru tahfidz tersebut, Habib berujar, yayasan akan meminta pengajar serupa di jaringan pondok pesantrennya untuk mengisi kelas di SD IT As Syafi'iyah.

"Kami akan berkoordinasi dengan beberapa ponpes untuk mengisi kekurangan ustazah tahfidz," ungkapnya, Kamis (8/5/2025). 

Taman kanak-kanak dan sekolah dasar di bawah Yayasan As Syafi'iyah diliburkan dari kegiatan pembelajaran mulai hari ini hingga Selasa (13/5/2025).

Habib menambahkan, terhitung Kamis sampai satu pekan mendatang, akan dilakukan doa bersama untuk 10 guru SD di aula SD setiap setelah asar.

"Insya Allah beberapa hari ini (libur)," ujar Ketua Yayasan As Syafi'iyah Habib Muhsin Syafingi.

Dikutip Kompas.com, kompleks Yayasan As Syafi'iyah sepi dari kehadiran para siswa TK dan SD.

Hanya pengurus dan sejumlah guru yang berada di sana.

Habib mengatakan, agenda hari ini pihaknya bakal bersilaturahmi ke rumah keluarga korban masing-masing.

"Kemudian, direncanakan setiap hari bada ashar kami akan ada acara doa bersama di sini (lokasi yayasan) dengan seluruh wali santri," ungkapnya. Habib menambahkan, pihaknya kehilangan 10 guru SD yang lima di antaranya merupakan penghafal Al Quran.

Sebelumnya, 11 orang dilaporkan meninggal dunia dan enam lainnya mengalami luka-luka dalam insiden yang melibatkan truk tronton dan angkot yang membawa rombongan takziah dari Magelang. 

10 orang merupakan guru dan satu orang sopir angkot. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB ketika truk tronton dengan nomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang menuju Purworejo.

Diduga truk mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun dan menikung, sehingga kehilangan kendali dan menabrak angkot yang berada di depannya.

Setelah menabrak angkot, truk juga menghantam sebuah rumah di pinggir jalan.

Kondisi Korban Selamat

Kondisi terkini 6 korban kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang di Purworejo terungkap.

Mereka masih menjalani perawatan untuk memulihkan kondisi.

Meki demikian,  PT Jasa Raharja menanggung biaya perawatan bagi enam korban luka dalam kecelakaan maut antara truk tronton dan angkutan kota (angkot) yang terjadi di Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025). 

Kepala PT Jasa Raharja Kantor Wilayah Utama Jawa Tengah, Triadi, menyatakan bahwa enam dari total 17 korban kecelakaan tersebut ditanggung pembiayaan medisnya oleh Jasa Raharja.

"Sepanjang platformnya Rp 20 juta, menjadi tanggungan Jasa Raharja," ucapnya usai kegiatan pemberian santunan di SD IT As Syafi'iyah, Kabupaten Magelang, Kamis (8/5/2025).

Daftar Korban Luka Enam korban yang saat ini masih menjalani perawatan yakni:

Paiman (60)

Umiyatun (53)

Mila Mudianawati (26)

Ayu Salwa (24)

Sufita (24)

Ladis (24)

Mereka merupakan penumpang angkot yang membawa rombongan takziah dari Magelang.

Santunan untuk Korban Meninggal Dunia

Selain menanggung biaya perawatan, Jasa Raharja juga telah memberikan santunan kepada 11 korban meninggal dunia.

Masing-masing ahli waris menerima Rp 50 juta.

"Sudah kami serahkan ke ahli waris korban," ungkap Triadi.

Korban tewas terdiri dari 10 guru SD IT As Syafi’iyah dan 1 sopir angkot yang mengangkut rombongan takziah.

 Kronologi Kecelakaan 

Kecelakaan tragis ini terjadi pada Rabu kemarin, sekitar pukul 10.30 WIB.

Truk tronton dengan nomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang menuju Purworejo.

Diduga, truk mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun dan menikung, hingga kehilangan kendali dan menabrak angkot yang berada di depannya.

Setelah menghantam angkot, truk juga menabrak sebuah rumah di pinggir jalan. 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved