Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pilu Supriana yang Anaknya Ditangkap Polisi Buntut Demo Hari Buruh di Semarang: Tidak Fokus Kerja

Ini adalah kisah Supriana yang anaknya ditahan polisi seusai mengikuti aksi demonstrasi Hari Buruh Internasional di Jalan Pahlawan Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
HALAU PENDEMO - Dokumentasi polisi menghalau mahasiswa saat aksi demo peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jalan Pahlawan Kota Semarang pada Kamis 1 Mei 2025. Selepas demo, polisi menetapkan 6 mahasiswa sebagai tersangka kasus penyerangan polisi serta pengeroyokan. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Supriana (50) buruh jahit di Kota Semarang menceritakan kondisinya saat menunggu sang anak berinisial ANH (19) selama semalam suntuk.

ANH merupakan mahasiswa di Kota Semarang yang ditahan polisi bersama lima rekan lainnya, buntut aksi demonstrasi Hari Buruh Internasional atau May Day di Jalan Pahlawan Semarang pada Kamis 1 Mei 2025.

Supriana mengungkapkan, sempat kehilangan kabar anaknya yang pergi dari rumah pada Kamis 1 Mei 2025 pukul 14.30.

Baca juga: Kini Hanya Tersisa Kloter Cadangan, 1.496 Calon Haji Asal Kota Semarang Sudah Tiba di Tanah Suci

Baca juga: Sehari Ada 8 Longsor dan 1 Banjir di Kabupaten Semarang, Tersebar di 5 Desa

Selepas pergi, sang anak tidak memberikan jawaban meski telah dihubungi berulang kali.

Suprian sempat khawatir karena anaknya tak kunjung pulang hingga larut malam.

“Saya sampai tidak tidur menunggu anak pulang."

"Sampai besok harinya juga tidak ada kabar, kerja tidak fokus,” bebernya kepada Tribunjateng.com, Senin (12/5/2025).

Di tengah kekhawatiran itu, dia baru mendapatkan kabar anaknya pada keesokan harinya, Jumat 2 Mei 2025 pukul 10.30.

Nomor WhatsApp anaknya membalas bahwa sedang mengerjakan tugas di kampus.

Ketika itu, Supriana sempat merasa tenang.

Selang beberapa jam kemudian, Supriana sontak kaget karena anaknya kembali menghubunginya dengan meminta agar diantarkan baju dan peralatan mandi ke Polrestabes Semarang.

“Saya dihubungi nomor WhatsApp anak saya."

"Namun dilihat dari bahasanya bukan seperti anak saya, mungkin polisi,” terangnya.

Supriana lantas mengantarkan baju anaknya ke kantor polisi. 

Di kantor tersebut, Supriana sempat bertemu anaknya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved