Ledakan Bom Kadaluwarsa di Garut
Kisah Iyus dan Anwar Korban Ledakan Garut, Cari Kuningan dan Besi Demi Penghasilan Tambahan
Cerita pilu di balik tragedi ledakan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat
TRIBUNJATENG.COM - Cerita pilu di balik tragedi ledakan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Para korban meninggalkan anak dan istri yang terguncang.
Seperti kisah dua korban, yakni Iyus dan Anwar. Mereka sehari-hari merupakan petani dan buruh bangunan.
Baca juga: Fakta Video Viral Detik-detik Sebelum Ledakan di Garut, Warga Ikut Memilah, Sudah Sering Bantu TNI
Baca juga: Selain di Garut, Insiden Amunisi Meledak Pernah Terjadi di Bogor dan Pasuruan

Adik sepupu Iyus dan Anwar, Ayat (35), berada di sekitar kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk pascaledakan tersebut beberapa jam berselang pada Senin (12/5/2025).
Ia bercerita Iyus dan Anwar merupakan kakak beradik kandung.
Iyus merupakan warga Desa Cidahon dan Anwar tinggal di Desa Cikoneng.
"Keduanya adalah kakak sepupu saya. Peristiwa ini sungguh mengejutkan kami sekeluarga. Iyus meninggalkan istri dan lima anaknya, sedangkan Anwar meninggalkan istri dan empat anaknya," kata Ayat seperti dikutip Kompas.id yang tayang pada Senin (12/5/2025).
Iyus, kata Ayat, bekerja sehari-hari sebagai petani.
Sedangkan Anwar mengais rezeki sebagai buruh bangunan yang bekerja serabutan.
Keduanya di lokasi peledakan untuk mendapatkan bahan kuningan dan besi untuk dijual
”Keduanya tidak memiliki pekerjaan tetap. Salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan, yaitu menjual besi dan bahan kuningan bekas pemusnahan amunisi tidak layak pakai,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, pemusnahan amunisi tak layak pakai di Desa Segara yang dilakukan Komando Distrik Militer 0611/Garut merenggut nyawa sebanyak 13 orang.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa ledakan amunisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terjadi di salah satu lubang amunisi afkir atau tidak layak pakai.
Ia menjelaskan kronologinya dari awal, bahwa jajaran Gudang Pusat Amunisi dan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat telah melakukan pengecekan prosedur dan lokasi pada Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB.
"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," ujar Wahyu dalam konferensi persnya, Senin (12/5/2025).
Selanjutnya, tim penyusun amunisi dari TNI Angkatan Darat (AD) melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan sebelumnya.
Setelah itu, tim penyusun amunisi ke pos masing-masing untuk melaksanakan pengamanan. Peledakan amunisi afkir di dua lubang sumur tersebut pun berhasil dilakukan.
"Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," ujar Wahyu.
Kemudian, terdapat satu lubang sumur lain yang peruntukannya untuk menghancurkan detonator.
Termasuk sisa detonator yang ada berkaitan dengan amunisi tidak layak pakai tersebut.
"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," ujar Wahyu.
Akibat kejadian tersebut 13 orang meninggal dunia dalam kejadian ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat.
Salah satu korban meninggal dunia adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl. Antonius Hermawan.
"Data yang meninggal adalah empat orang dari anggota TNI Angkatan Darat, yaitu Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl. Antonius Hermawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda," ujar Wahyu.
"Dan dua orang anggota gudang pusat amunisi 3 Gudang Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat yaitu Kopda Eri Triambodo dan Pratu Aprio Seriawan," sambungnya.
Selain empat anggota TNI AD, sembilan korban akibat ledakan amunisi di Garut itu adalah masyarakat sipil, yakni Agus bin Kasmin, Ipan bin Obur, Anwar, Iyus bin Inon, Iyus Rizal bin Saepuloh, Totok, Dadang, Rustiawan, dan Endang. (Kompas.com)
Kisah Korban Selamat Ledakan Amunisi Garut, Histeris Bagian Tubuh Teman-teman Beterbangan ke Arahnya |
![]() |
---|
Pendi Pernah Kerja di Tempat Peledakan Amunisi Kadaluwarsa Garut, Cuma Tahan Sehari: Serem |
![]() |
---|
'Bapak Saya Kerja Sama Tentara' Tangis Anak Korban Ledakan di Garut Tak Terima Ayah Disebut Memulung |
![]() |
---|
Serpihan Tulang dan Daging Menempel di Punggung, Anjas Pacu Motornya Menjauh saat Amunisi Meledak |
![]() |
---|
Tangis Korban Ledakan Amunisi di Depan Dedi Mulyadi: Bapak Saya Kerja sama Tentara Bukan Memulung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.