Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Grobogan

Meriah dan Sakral, Tradisi Apitan Sugihmanik Grobogan Diwarnai Kirab Pusaka Sunan Kalijogo

Tradisi Apitan atau Sedekah Bumi kembali digelar meriah di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Selasa (12/5/2025).

TRIBUN JATENG/FACHRI SAKTI NUGROHO
SEDEKAH BUMI SUGIHMANIK: Tradisi Apitan atau Sedekah Bumi kembali digelar meriah di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Selasa (12/5/2025). Kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan yang sarat makna budaya dan spiritual bagi masyarakat setempat. (TRIBUN JATENG/FACHRI SAKTI NUGROHO) 

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGANTradisi Apitan atau Sedekah Bumi kembali digelar meriah di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Selasa (12/5/2025).

Kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan yang sarat makna budaya dan spiritual bagi masyarakat setempat.

Apitan tahun ini diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut, dimulai sejak Minggu (11/5/2025) hingga Selasa (13/5/2025), dengan berbagai agenda acara, seperti pengajian, tahlil, kirab bende pusaka, wayang kulit, hingga kesenian tayub.

Baca juga: Dari Mrapen Grobogan ke Borobudur, Inilah Perjalanan Suci Api Dharma Waisak

“Ini kegiatan rutin di bulan Apit, Desa Sugihmanik mengadakan hajatan selama tiga hari berturut-turut,” ujar Kepala Desa Sugihmanik, Imam Santoso kepada TribunJateng.com, Senin (12/5/2025).

Napak Tilas Sunan Kalijogo Lewat Kirab Bende

Salah satu acara utama yang paling dinantikan warga adalah Kirab Bende, yaitu arak-arakan pusaka berupa alat musik tradisional yang diyakini merupakan peninggalan Sunan Kalijogo.

Bende ini diarak dari Sendang Sari menuju Balai Panjang, kemudian diserahkan secara simbolik ke rumah Kepala Desa sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian budaya.

“Hari Senin ini ada Kirab Bende, sebagai napak tilas peninggalan Sunan Kalijogo dari Sendang Sari menuju ke rumah Kepala Desa. Dalam kirab ini bende dibawa dan diiringi perangkat desa serta seniman dari tiap dusun,” jelas Imam Santoso.

Kirab dipimpin Kasi Pemerintahan Desa, Evien Hidayanto, dan disaksikan ribuan warga Sugihmanik dan desa sekitar yang memadati jalanan.

Bende sendiri berada di dalam kotak berlapis kain putih dan dibawa oleh empat pemuda yang disebut 'manggala yudha'.

Legenda Sunan Kalijogo dan Asal Usul Sugihmanik

Tradisi ini tak lepas dari kisah perjalanan Sunan Kalijogo saat mencari kayu jati untuk pembangunan Masjid Agung Demak.

Dalam perjalanannya, beliau menemukan hutan jati berkualitas di kawasan yang kini dikenal sebagai Sugihmanik.

Tak hanya itu, dalam kondisi kemarau panjang, Sunan Kalijogo juga diyakini menemukan sumber mata air di bawah batu besar yang kini dikenal sebagai Sendang Sari, sumber air yang masih mengalir deras hingga kini.

“Menurut cerita leluhur, kisah Desa Sugihmanik sangat erat dengan perjalanan Sunan Kalijogo yang saat itu hendak mencari kayu di hutan sekitar sini untuk pembangunan Masjid Agung Demak,” ungkap Imam.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved