Ledakan Bom Kadaluwarsa di Garut
'Bapak Saya Kerja Sama Tentara' Tangis Anak Korban Ledakan di Garut Tak Terima Ayah Disebut Memulung
Tangis anak salah satu korban ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat pecah saat bertemu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Tangis anak salah satu korban ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat pecah saat bertemu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Anak salah satu korban tersebut menegaskan jika ayahnya bekerja dengan tentara.
Ia juga menegaskan jika sang ayah tak menerobos untuk mengambil sisa selongsong peluru seperti yang diberitakan.
"Saya minta pertanggungjawaban, karena bapak saya di situ bukan seperti yang orang-orang pikirin. Bapak saya bukan mulung. Bapak saya di situ kerja sama tentara. Saya tahu dari jaman saya sekolah," ucap anak korban menangis kepada Dedi Mulyadi dalam video yang diunggah di akun Instagram Dedi Mulyadi @dedimulyadi71 pada Selasa (13/5/2025).
"Sudah lama?" tanya Dedi Mulyadi.
"Sudah lama, udah ke Manado, Makassar, Bali, Mabes "jawab wanita itu terisak.
"Bukan lagi mungut," timpal seorang pria.
"Katanya banyak yang bilang bapak saya nyelonong, ngelawan TNI, itu nggak," tegas anak korban.
"Artinya posisinya kerja, kategori kecelakaan kerja," ucap Dedi Mulyadi.
Agus (55), kakak kandung korban Rustiwan juga menolak adiknya disebut memulung sisa amunisi.
Agus mengatakan jika adiknya telah bekerja selama 10 tahun membantu TNI dalam pemusnahan amunisi kadaluwarsa.
Tak hanya di Garut, korban Rus juga pernah membantu pemusnahan di Yogyakarta dan daerah lainnya.
Sementara itu, TNI Angkatan Darat (AD) masih melakukan investigasi dalam insiden ini.
"TNI AD sesaat setelah kejadian telah menyatakan akan melakukan investigasi menyeluruh, termasuk yang berkaitan dengan korban sipil," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana pada Selasa (13/5/2025), dikutip dari Kompas.com.
Sedangkan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi sebelumnya mengatakan warga yang menjadi korban ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa sedang ingin mengumpulkan bekas granat hingga mortir.
"Memang biasanya apabila selesai peledakan, masyarakat datang untuk ambil sisa-sisa ledakan tadi, apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, kemudian tembaga, atau besi, yang memang bekas dari granat, mortir, itu yang biasanya masyarakat ambil logam tersebut,".
Ledakan ini sendiri terjadi di kawasan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025).
Akibatnya 9 warga sipil tewas dan 4 anggota TNI meninggal dunia termasuk perwira.
penyebab amunisi meledak di Garut
ledakan amunisi di Garut
ledakan di garut
Ledakan Bom Kadaluwarsa di Garut
korban ledakan Garut
ledakan bom Garut Selatan
korban ledakan bom di garut
ledakan bom di garut
pemusnahan bom
Tragedi Ledakan Bom Kedaluwarsa
Kisah Korban Selamat Ledakan Amunisi Garut, Histeris Bagian Tubuh Teman-teman Beterbangan ke Arahnya |
![]() |
---|
Pendi Pernah Kerja di Tempat Peledakan Amunisi Kadaluwarsa Garut, Cuma Tahan Sehari: Serem |
![]() |
---|
Serpihan Tulang dan Daging Menempel di Punggung, Anjas Pacu Motornya Menjauh saat Amunisi Meledak |
![]() |
---|
Tangis Korban Ledakan Amunisi di Depan Dedi Mulyadi: Bapak Saya Kerja sama Tentara Bukan Memulung |
![]() |
---|
Kisah Ilman Selamat dari Ledakan Amunisi di Garut karena Diminta Ambil Air, saat Balik Semua Hilang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.