Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Bocah SD Hamil dan Melahirkan Setelah Dijual Kakak Kandung yang Juga Pernah Jadi Korban Prostitusi

Bocah SD "dijual" kakak kandungnya sendiri yang juga pernah menjadi korban prostitusi.

via tribunnewsbogor
ILUSTRASI: Seorang siswi sekolah dasar (SD) menjadi korban prostitusi open booking online (BO) sampai melahirkan anak. Ironisnya, ia "dijual" kakak kandungnya sendiri yang pernah menjadi korban prostitusi. (TRIBUNNEWSBOGOR) 

TRIBUNJATENG.COM, MATARAM - Seorang siswi sekolah dasar (SD) menjadi korban prostitusi open booking online (BO).

Bocah tersebut sampai melahirkan anak. 

Ironisnya, ia "dijual" kakak kandungnya sendiri yang pernah menjadi korban prostitusi.

Baca juga: 38 Warung Kopi Prostitusi Ditutup Satpol PP Ponorogo, 24 Pekerja Terdeteksi Terpapar HIV

Kasus ini ditangani Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, terutama penanganan korban yang masih sangat belia dan telah melahirkan anak.

"Ini kasus yang sangat membuat saya sendiri terpukul, anak melahirkan anak, anak diperjualbelikan hingga melahirkan, pelakunya orang terdekat yang juga pernah menjadi korban prostitusi sejak masih kecil," ujar Ketua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi, kepada Kompas. com, Rabu (13/5/2025).

Joko mengatakan kasus ini ramai dibicarakan karena adanya informasi siswi SD hamil dan melahirkan bayi prematur, dan belakangan diketahui siswi tersebut korban prostitusi anak.

Awalnya kasus tersebut diketahui LPA, setelah mendapat laporan,anak melahirkan anak dan kesulitan diurus BPJS. 

Selain LPA, kasus ini juga ditangani Dinas Sosial, pendampingan dan perlindungan dilakukan dengan membawa korban ke rumah aman.  

"Korban ditangani kesehatannya pasca-persalinan termasuk kondisi psikologisnya, karena permasalahan yang dihadapinya tidak mampu dihadapi anak seusia korban, " kata Joko.  

Memburu Om A

Joko menjelaskan bahwa korban diduga hamil oleh salah seorang pelanggan yang selalu mengordernya berinisial Om A.

Orang inilah yang bertangung jawab atas apa yang dialami korban, apalagi kakak kandung korban juga pernah menjadi korban BO om A tersebut.  

"Ini kan dilema sekali, kakak kandung ini korban, sekarang sudah menikah dan mereka hampir berbarengan melahirkan, keduanya adalah korban, karena lepasnya pengawasan orang tua dan karena masalah ekonomi yang tak mampu mereka tanggung," ungkapnya.  

Kata Joko, kasus ini adalah gambaran bahwa BO di kalangan pelajar di Kota Mataram, sudah makin marak.

Hal ini makin parah setelah ada kejadian korban anak melahirkan anak karena dijual kakak kandungnya yang juga pernah menjadi korban.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved