Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Upaya Dongkrak Kunjungan Wisata, Kalender Event Desa Wisata Karangbanar Jetis, Cilacap Dibentuk

Kepala Desa Jetis Muharno mengatakan, pihaknya telah membentuk sejumlah event yang akan di gelar di desa wisata Karangbanar

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: muslimah
Ist. Pemdes Jetis
MERDI BUMI - Acara makan bersama dan kirab Gunungan dalam acara Merdi Bumi di desa wisata Karangbanar, Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap tahun lalu, Jumat (7/6/2024). Di tahun ini, acara Merdi Bumi akan kembali digelar dan sudah masuk dalam kalender event desa wisata Karangbanar. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Desa Wisata Karangabanar di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap terus berbenah.


Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan membentuk kalender event wisata.


Melalui kalender event wisata ini diharapkan desa wisata Karangbanar bisa terus dikenal masyarakat sekaligus sebagai upaya untuk mendongkrak kunjungan wisata.


Kepala Desa Jetis Muharno mengatakan, pihaknya telah membentuk sejumlah event yang akan di gelar di desa wisata Karangbanar.


Rencananya event-event tersebut bakal digelar mulai bulan Mei hingga Oktober mendatang.


"Penataan desa wisata terus kami lakukanan bahkan rencananya pada bulan Mei - Oktober 2025 mendatang sejumlah kegiatan desa wisata telah dibentuk dan direncanakan sedemikian rupa," katanya kepada Tribunbanyumas.com


Disebutkan Muharno, sejumlah event yang dibentuk itu merupakan event budaya yang memang sudah rutin digelar setiap tahunnya di Desa Jetis.


Selain untuk menarik wisatawan berlibur di desa wisata Karangbanar, event-event budaya tersebut juga digelar untuk nguri-uri budaya.


Tak hanya itu, event wisata yang telah dibentuk ini diharapkan juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.


"Lokasi keseluruhannya ada di wilayah desa wisata Jetis. 
Ini merupakan kegiatan tahunan dan nguri-nguri budaya," ujarnya.


Adapun event wisata di desa wisata Karangabanar ini akan dimulai atau dibuka dengan kegiatan Festival Tari Ledek dan Gunungan Merdi Bumi yan akan digelar pada tanggal 22-23 Mei 2025.


Kemudian pada tanggal 26-27 Mei 2025 ada Ritual Kebo Lanang dan Wayang Kulit. 


"Dilanjut tanggal 2-3 Juli 2025 kita juga akan mengadakan Ritual Merdi Bumi," kata Muharno.


Muharno melanjutkan, pada tanggal 21 Juli 2025 akan diadakan kegiatan Festival Larungan Jolen dalam acara sedekah laut.


Event sedekah laut ini kata Muharno merupakan event yang selalu digandrungi oleh wisatawan.


Biasanya ribuan wisatawan berkumpul di kawasan TPI dan area pantai untuk melihat secara langsung prosesi larungan jolen yang diadakan setahun sekali ini.


"Sedekah laut ini merupakan event yang paling dinanti oleh masyarakat, biasanya kawasan wisata Pantai Jetsi saat event ini berlangsung ramai sekali," ungkap dia.


Kemudian di tanggal 17 Agustus 2025 yang juga bertetapan dengan HUT Kemerdekaan ke-80 RI juga akan digelar Festival Kreasi Anak Desa. 


Terakhir pada tanggal 9 Oktober akan diadakan kegiatan Festival Paruk Ubeng Pithu. 


Lebih lanjut menurut Muharno dengan dibentuknya desa wisata serta diadakannya sejumlah event ini juga mengangkat perekonomian masyarakat. 


Hal ini dibuktikan dengan status desa miskin ekstrem yang kini sudah tidak di sandang lagi oleh Desa Jetis.


"Perekonomian Desa Jetis alhamdulillah semakin bagus. Di tahun ini kita sudah tidak masuk desa katagori miskin ekstrem, karena sebelumnya masuk kategori ini," kata Muharno.


Terpisah, Kepala Disparpora Cilacap Paiman menyebut bahwa saat ini ada 30 desa wisata yang ada di Kabupaten Cilacap


Ketiga puluh desa wisata di Cilacap tersebut saat ini berlomba-lomba untuk terus berbenah.


"Saat ini ada 30 desa wisata di Kabupaten Cilacap masih terus berbenah untuk meningkatkan pariwisata di Cilacap," ungkapnya.


Paiman menyebut di tahun 2025 ini, pihaknya akan menambah desa wisata, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kegiatan pariwisata maupun perekonomian masyarakat.


Disparpora pun mendorong, agar masing-masing pengelola wisata terus berbenah agar desa wisata semakin menarik dan berkembang. 


"Seluruhnya masih kategori rintisan. Walaupun ada beberapa desa wisata yang masuk katagori berkembang namun mendasari penilaian empat tahun lalu statusnya masih rintisan," kata dia. (pnk)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved