Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Ini Penyebab Distribusi Air Bersih dari Perumda Sendang Kamulyan Batang Tersendat 2 Bulan

Sejumlah warga mengeluhkan pasokan air bersih dari Perumda Air Minum Sendang Kamulyan Batang.

Penulis: dina indriani | Editor: muh radlis
IST
CEK LOKASI - Komisi II DPRD Batang bersama DLH dan DPU PR dan Jajaran Direksi Perumda Sendang Kamulyan Batang saat meninjau langsung lokasi Sumber Mata Air Bismo di Kecamatan Blado, Rabu (14/5/2025).Penyebab utama tersendatnya distribusi air bersih adalah kerusakan parah pada sumber mata air Tuk Bismo, akibat banjir bandang yang terjadi dua bulan lalu. Dok Perumda Sendang Kamulyan Batang 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Sejumlah warga mengeluhkan pasokan air bersih dari Perumda Air Minum Sendang Kamulyan Batang.


Sudah hampir dua bulan, distribusi air bersih terganggu, membuat masyarakat resah dan kesulitan memenuhi kebutuhan harian.  


“Kalau pun mengalir, hanya di tengah malam, sekitar pukul 01.00 lalu Subuh sudah mati lagi.


Itu pun cuma kricik-kricik, sangat kecil alirannya,” keluh Ushul Harmanto (69), warga Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kamis (15/5/2025).


Ia bahkan telah menyiapkan tandon untuk menampung air, namun tetap kosong karena aliran tak cukup kuat.  


Hal yang sama juga dikeluhkan Yanti, warga Kelurahan Kauman, Batang Kota, ia harus menunggu lama untuk mengisi wadah penampungan.


“Alirannya sangat kecil, bahkan untuk kebutuhan sehari-hari pun tidak mencukupi,” ujarnya.  


Direktur Perumda Air Minum Sendangkamulyan Batang, Siswandi Hambali, tak menampik gangguan distribusi air bersih ini.


Penyebab utamanya adalah kerusakan parah pada sumber mata air Tuk Bismo, akibat banjir bandang yang terjadi dua bulan lalu.  


“Kejadiannya benar-benar di luar dugaan. Ini pertama kali terjadi sejak PDAM berdiri pada 1990.


Batu besar dan pohon tumbang menghancurkan bak penampungan serta instalasi intake air di Tuk Bismo,” ujar Siswandi.  


Bahkan, penjaga mata air sempat terseret arus saat hendak bersiap salat Ashar.


"Alhamdulillah, beliau selamat karena sarungnya nyangkut di ranting pohon. 


Tapi motornya hancur tertimpa batu dan pohon besar, kami sudah menggantinya dengan motor inventaris,” tambahnya.  


Kondisi ini tak hanya berdampak pada masyarakat, tapi juga merugikan perusahaan. Siswandi menyebut, kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp1 miliar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved