Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Respons Eks Marinir TNI AL Ikut Perang di Rusia Seusai Status WNI Dicabut: Bukan Circle Reza Arap

Satria Arta Kumbara mantan prajurit TNI AL yang gabung militer Rusia angkat bicara setelah status kewarganegaan sebagai WNI dicabut.

|
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Tiktok @zstorm689
TENTARA RUSIA : Tangkapan layar dari Tiktok @zstorm689 pada Jumat (16/5/2025) - Satria Arta Kumbara mantan prajurit TNI AL yang gabung militer Rusia angkat bicara setelah status kewarganegaan sebagai WNI dicabut. 

TRIBUNJATENG.COM - Satria Arta Kumbara mantan prajurit TNI AL yang gabung militer Rusia angkat bicara setelah status kewarganegaannya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dicabut.

Satria memberikan tanggapan melalui video yang ia unggah di media sosial.

Dalam video itu, Satria mengenakan seragam militer Rusia dengan atribut lengkap.

Ia menyebut negara 'Konoha' agak lain.

"Agak lain emang negara 'Konoha'. Yang sibuk maling duit rakyat dilindungin. Yang rakyat nyari duit di luar dengan passion dan skill sendiri diributin.

Gue begini karena sadar diri, bukan circlenya Reza Arap, jadi ya nyari duit untuk keluarga ya seperti ini. Aneh emang.

"Yang maling duit rakyat, pada aman-aman aja dalam negeri," ucap Satria.

Baca juga: Kisah Pavla, Turis Ceko Pemburu Harta Karun Wisata Tersembunyi di Banjarnegara

Sebelumnya viral di media sosial Satria Arta Kumbara.

Ia merupakan mantan prajuti TNI Angkatan Laut yang kini bergabung dengan militer Rusia dan ikut berperang melawan Ukraini.

Satria viral setelah ia mengunggah foto dirinya dulu dan sekarang di akun Tiktoknya @zstorm689 pada 8 Mei 2025.

Dalam unggahan itu, Satria membagikan foto dirinya memakai seragam militer Rusia.

"Loh kok jadi tentara Russia? Bukannya dulu marinir?" tulisnya.

Ia lalu membagikan foto dirinya saat masih menjadi anggota TNI AL.

"Iya dulu marinir tapi itu dulu," tulis Satria.

Baca juga: FAKTA Remaja Tewas Akibat Luka Leher di Grogol Sukoharjo, Korban Anggota Gangster Santacrus

Satria adalah mantan marinir berpangkat Sersan Dua (Serda).

Dirinya juga mantan anggota Inspektorat Korps Marinir.

Satria dipecat karena desersi atau meninggalkan tugas tanpa izin dengan tujuan tidak kembali.

Satria melakukan desersi sejak 13 Juni 2022 hingga sekarang.

Hal ini diungkap oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana.

"Serda Satria Arta Kumbara NRP 111026 mantan anggota Itkormar, Desersi TMT 13 Juni 2022 sampai dengan sekarang," kata Wira saat dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (9/5/2025).

Pengadilan Militer II-8 Jakarta juga telah menjatuhi putusan in absentia berupa hukuman pidana satu tahun penjara dengan pidana tambahan dipecat kepada Satria.

Sekadar informasi, putusan in absentia adalah putusan pengadilan yang menjatuhkan hukuman atau sanksi terhadap seorang terdakwa tanpa kehadiran terdakwa tersebut dalam persidangan.

Putusan yang dijatuhkan kepada Satria tersebut juga telah berkekuatan hukum tetap. 

Sementara itu, Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, menegaskan pencabutan status WNI Satria berdasarkan aturan yang berlaku di tanah air.

"Terkait dengan satu orang, marinir ya, yang sudah disidang juga, dianggap desersi dan yang lebih fatal lagi karena melakukan, ataupun diduga ikut terlibat dalam kegiatan untuk aktif di militerasi," kata Supratman saat jumpa pers di Kantor Kemenkum RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).

Adapun aturan yang dimaksud kata Supratman, dalam persoalan ini, Satria tidak memperoleh izin dari Presiden RI untuk tergabung dalam militer asing.

Sehingga secara otomatis dalam aturan undang-undang status WNI Satria sudah hilang.

"Baik undang-undang kita, itu tidak boleh. Bagi mereka yang melakukan hal tersebut, tanpa seizin Presiden, karena kalau mau terlibat aktif menjadi tentara asing, itu di undang-undang maupun peraturan pemerintah kita, itu wajib izin Presiden," ujar dia. 

"Kalau dia tidak punya izin, maka otomatis status kewarganegaraannya hilang," sambung Supratman.

Satria diduga bergabung ke militer Rusia sejak 2023.

Ia kerap membagikan aktivitasnya sebagai tentara Rusia di Tiktok.

Warganet pun banyak yang penasaran dengan gaji yang diterima Satria.

Panglima Ukraina menyebut jika tentara asing yang bertempur untuk Rusia terutama di unit elite atau garis depan bisa mendapat gaji 40.000 dolar Amerika per bulan.

Jika dirupiahkan mencapai Rp 660.852.268. 

Gaji itu tergantung posisi dan jabatan.

Sementara itu, Melansir pemberitaan Wartakotalive.com, tentara kontrak biasa di Rusia menerima gaji bulanan sekitar 200.000 rubel.

Setara dengan US$ 2.166 atau sekitar Rp 35 juta (kurs Mei 2025).

Tentara kontrak juga dikabarkan mendapat fasilitas termasuk tunjangan keluarga, perumahan, dan kompensasi jika terluka atau gugur di medan perang.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved