Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Wamendag Lepas Ekspor Produk Furnitur Asal Jateng ke Amerika Serikat, Segini Nilainya!

Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri melepas ekspor produk furnitur karya usaha PT Philnesia International

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri melepas ekspor produk furnitur karya usaha PT Philnesia International, Semarang, Jawa Tengah ke Amerika Serikat, Jumat (16/5/2025). Produk furnitur diekspor tersebut mencapai sebanyak lima kontainer, dengan nominal mencapai US$120.000. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri melepas ekspor produk furnitur karya usaha PT Philnesia International, Semarang, Jawa Tengah ke Amerika Serikat, Jumat (16/5/2025).

Produk furnitur diekspor tersebut mencapai sebanyak lima kontainer, dengan nominal mencapai US$120.000.

Wamendag mengungkapkan apresiasi kepada PT Philnesia International dan industri serupa atas upaya untuk tetap bisa tangguh menghadapi dinamika global dan melakukan terobosan-terobosan agar produk mereka bisa menembus pasar luar negeri.

"Ini sesuatu hal yang sangat kami banggakan, mengingat bahwa Kementerian Perdagangan juga mempunyai tiga program utama yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar internasional termasuk ada beberapa perjanjian perdagangan yang saat ini kita berupaya untuk selesaikan, dan bagaimana UMKM kita bisa go internasional," kata Dyah Roro di sela pelepasan ekspor furnitur di PT Philnesia International.

Dyah menyebutkan, secara garis besar, perdagangan Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan tahunan positif sebesar 11,63 persen. Surplus neraca perdagangan tercatat mencapai 31,04 miliar US dollar pada tahun 2024.

Dyah Roro berharap nilai ini dapat terus meningkat di tahun 2025.

"Ini menjadi momentum penting setelah Indonesia menyepakati beberapa perjanjian perdagangan internasional dengan negara-negara seperti Kanada melalui Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), serta Peru di wilayah Latin Amerika," ungkapnya.

Direktur PT Philnesia International Erick Luwiya menyebutkan, lima kontainer produk furnitur diekspor untuk memenuhi permintaan dari Ohio, Amerika Serikat.

Dia menyebut, Ohio merupakan mitra dagang yang sudah berjalan hampir 20 tahun.

Sementara itu mengenai dampak kebijakan tarif trump, ia menyebut saat ini pelaku usaha industri tersebut masih menghadapi ketidakpastian.

“Mungkin dari sisi kita lebih ke arah uncertainty, ketidakpastian untuk mungkin di tahun-tahun berikutnya,” ungkapnya.

Erick menambahkan, kondisi pelaku industri masih dalam posisi wait and see. Di sisi lain, kata dia, pelaku industri berupaya melakukan diversifikasi pasar.

"Banyak di Middle East, untuk pasar ini sudah mulai berjalan. Dari lokal, Jakarta sudah," tambahnya. (idy)

Baca juga: Pekalongan Dorong Perlindungan Anak Lewat Tiga Raperda Strategis: RPJMD, Gender, dan KLA

Baca juga: Not Angka Pianika Tanpa Cinta Yovie & Nuno

Baca juga: Kalender Jawa Besok 17 Mei 2025 Watak Weton Sabtu Wage: Sabar dan Penuh Keteguhan Hati

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved