Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Demak

Jeritan Korban Banjir Demak: Bertahan di Tengah Genangan, Menanti Bantuan yang Tak Kunjung Datang

Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, telah meluas ke 10 desa yang tersebar di 5 kecamatan, Senin (19/5/2025).

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR
BANJIR - Sebagian anak-anak di Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak bermain di genangan banjir, Senin (19/5/2025). Imbas tanggul Sungai Tuntang jebol, aktivitas warga di dua desa di kecamatan tersebut terhambat dan sebagian ada yang terisolir (tak bisa beraktivitas). 

"Perlengkapan bayi, serta selimut, normalisasi aliran sungai drainase," tutup Suprapto.

KEBANJIRAN - Warga melintas di Dukuh Pidodo, Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang kebanjiran akibat tanggul jebol dan limpasan air dari Sungai Tuntang, Minggu (18/5/2025).
KEBANJIRAN - Warga melintas di Dukuh Pidodo, Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang kebanjiran akibat tanggul jebol dan limpasan air dari Sungai Tuntang, Minggu (18/5/2025). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

Berharap Bantuan

Berdasarkan pantauan Tribun Jateng di lokasi banjir.

Nampak di atas papan tipis dan batang bambu yang disusun seadanya, Ana Sofiatun menidurkan anaknya yang sedang demam. 

Di sebuah bangunan kecil di Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang Kabupaten Demak.

Rumahnya sempit sangat sederhana, dinding-dindingnya lembap. Di lantai, air masih menggenang hingga sebetis orang dewasa. Udara pengap bercampur bau lumpur.

Beberapa perabot seperti lemari sudah diganjal oleh paving agar baju tak kemasukan air.

“Kalau tidur ya di itu, buat pring dikasih blabag, biar agak tinggi” katanya, Senin (19/5/2025).

Mereka tak punya pilihan lain untuk beristirahat dan merebahkan tubuhnya. Tikar sudah basah, kasur tak bisa dipakai lagi. Ana punya tiga anak. Dua sedang sakit, satu lagi masih sehat meski batuk-batuk mulai terdengar dari kejauhan. 

"Yang kecil ini kalau tidur banyak polah, terus sering glundung kecemplung air. yang dua sakit ngeluh panas, menggigil, pusing," ujarnya.

Ana ingin membeli obat. Tapi jalan keluar kampung tertutup banjir, apalagi beberapa warung disekitar situ juga tutup akibat banjir.

“Mau beli obat, mau ngompres juga banjir kok. Enggak bisa keluar. Bantuan pengobatan gratis juga enggak ada," keluhnya.

Di Karangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, lebih dari sepekan terakhir, air setinggi 70–80 sentimeter merendam rumah warga. Tanggul Sungai Tuntang jebol. 

Banjir menguasai jalan-jalan desa, halaman rumah, ruang tamu, dapur dan akhirnya tubuh anak-anak.

Tapi tak ada yang datang. Ana menunggu di rumah kecilnya, menolak mengungsi karena tidak tahu mau mengungsi dimana.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved