Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Terisolir Dari Kepungan Banjir, Marsiti Andalkan Ikan Kecil Untuk Bertahan Hidup di Demak

Marsiti (63) bungkuk di sebuah jalan yang telah terendam banjir, tangannya cekatan membersihkan ikan-ikan kecil seperti nila dan lele.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM /REZANDA AKBAR D
BANJIR - Marsiti yang beraktivitas di tengah banjir, menggunakan air banjir untuk mencuci ikan yang didapat dari sungai, untuk nantinya dikonsumsi oleh keluarganya atau dijual ke tetangganya. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Marsiti (63) bungkuk di sebuah jalan yang telah terendam banjir, tangannya cekatan membersihkan ikan-ikan kecil seperti nila dan lele dengan air banjir yang menggenangi di kawasan tersebut.

Air keruh setinggi betis itu, menggantikan keran dan ember bersih yang tak lagi bisa dipakai sejak banjir merendam Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

Ikan-ikan tersebut adalah hasil tangkapan suaminya dari Sungai Tuntang pagi tadi.

Baca juga: UPDATE Banjir Grobogan Hari ke-4, Perbaikan Tanggul Belum Selesai, Tiga Pompa Dikerahkan

Sungai yang sama kini berubah menjadi sumber malapetaka setelah tanggulnya jebol, menyebabkan banjir besar yang melumpuhkan desa. 

Tidak ada kendaraan yang bisa keluar, jalanan tergenang, dan bantuan belum juga datang.

Marsiti yang beraktivitas di tengah banjir 2
BANJIR - Marsiti yang beraktivitas di tengah banjir, menggunakan air banjir untuk mencuci ikan yang didapat dari sungai, untuk nantinya dikonsumsi oleh keluarganya atau dijual ke tetangganya.

“Ikan ini buat makan keluarga. Digoreng, atau kalau ada tetangga yang mau beli, dijual. Tapi kalau cuma dapat sedikit, ya buat makan sendiri,” ucap Marsiti sambil terus mencuci ikan, Senin (19/5/2025).

Sehari-hari, suaminya beserta para warga sekitar menyusuri sungai dari pagi hingga sore dengan membawa jaring, untuk mencari apa pun yang bisa dibawa pulang untuk dimasak. 

Ikan-ikan kecil itu bukan sekadar lauk, melainkan harapan kecil yang menyala di tengah keadaan darurat.

Dengan lima anak dan sepuluh cucu yang juga harus diberi makan, Marsiti berusaha keras untuk bertahan. 

Tak ada warung yang buka, tak ada kendaraan yang bisa keluar dari desa, dan tak ada kepastian kapan bantuan datang. Yang ada hanya air yang terus menggenang.

“Kalau banjir gini, ya makannya dari sungai. Suami saya nyari ikan seharian. Kalau dapat banyak, bisa dijual. Tapi seringnya enggak cukup juga,” katanya.

Baca juga: Sekolah Diliburkan, Anak-anak di Sukorejo Grobogan Tak Bisa Belajar karena Banjir

Meski baru dua hari merendam Desa Karangrejo. Warga lumpuh aktivitasnya.

Mereka hanya bisa menunggu, sambil bertahan dari apa yang tersisa.

Seperti Marsiti, yang terus membersihkan ikan di tengah genangan, mencoba memberi makan keluarganya dari sungai yang sama yang menenggelamkan rumah mereka. (Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved