Demo Ojol Serentak
Kisah Pengemudi Ojol Dikerjai Karena Tetap On Bid saat Aksi Off Bid Massal, Ditembaki Order Fiktif
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) se-Banyumas Raya demo di Alun-alun Purwokerto, Selasa (20/5/2025).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rival al manaf
Ia menjelaskan, ditembaki dalam hal ini yaitu dikerjai oleh rekan sesama pengemudi dengan order fiktif atau order dengan jarak yang jauh serta lainnya.
Serupa diungkapkan pengemudi ojol lainnya, Endro.
Namun Endro tetap on bid karena kebetulan sedang berada di Banjarnegara.
"Saya tetap On bid karena lagi di Banjarnegara, biasanya setiap hari standby di Purwokerto.
Kalau tetap on bid risikonya ditembaki," tambahnya.
Endro menceritakan, rekannya yang di Purwokerto juga ada yang menjadi sasaran tembak.
"Tadi ada teman di Purwokerto mendapat order air mineral cuma satu gelas, diantar ke Alun-alun Purwokerto (lokasi demonstrasi pengemudi ojol," tambahnya.
Di sisi lain, masih ada warga yang mengaku bisa menggunakan layanan ojol melalui aplikasi.
"Saya tadi pagi pesan makanan sekitar jam setengah sepuluh, masih bisa kok.
Order tetap dilayani," kata warga Kelurahan Berkoh, Tyas (40) di Purwokerto.
Sebelumnya sempat diberitakan, ratusan pengemudi ojol dan taksi online dari berbagai kota di Banyumas Raya turun ke jalan menyuarakan aspirasi.
Aksi dimulai dari Jalan S Parman, kemudian konvoi menuju Alun-alun Purwokerto, dan berakhir di depan Pendopo Bupati Banyumas.
Mereka membentangkan poster berisi tuntutan dan kritik terhadap aplikator, di antaranya bertuliskan "Ojol Bukan Sapi Perah" dan "Kami Mitra Bukan Budak Aplikator".
Para pengemudi menilai kebijakan perusahaan aplikasi tidak berpihak pada kesejahteraan mitra, terutama skema slot sehingga aksi off bid dan unjuk rasa menjadi pilihan. (jti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.