DPRD Jateng
Sarif Abdillah: UMKM Jateng Harus Dilindungi dari Gempuran Produk Impor
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jawa Tengah harus benar-benar mendapat perlindungan untuk bertahan dari dampak persaingan dari produk impor.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jawa Tengah harus benar-benar mendapat perlindungan untuk bertahan dari dampak persaingan dari produk impor.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat bisa saja berpengaruh pada pergeseran mitra dagang Indonesia.
“Bukan tidak mungkin kita malah kebanjiran dari potensi masuknya produk impor dari negara-negara alternatif mitra dagang itu,” ungkapnya, Rabu (21/5).
Atas dasar itu, katanya, skema mitigasi sosial dan dukungan pembiayaan sektor UMKM harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari strategi pemerintah.
“Jangan sampai UMKM justru menjadi korban utama dari kemungkinan perubahan arah kebijakan perdagangan ini,” sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Membanjirnya barang-barang impor dengan harga murah, yang berpotensi merugikan industri nasional, maupun lokal, katanya, harus benar-benar dicermati.

Baca juga: Sarif Abdillah Dorong Optimalisasi Potensi Ekspor Desa di Jateng
Data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Jawa Tengah pada Maret 2025 mencapai USD1.010,70 juta.
Namun impor yang masuk sebesar USD1.059,39 juta.
Impor nonmigas yang masuk Jawa Tengah antara lain, serealia, kain rajutan, kapas, maupun filamen buatan.
Sejauh ini, sektor UMKM, kata Sarif, mampu mendominasi perekonomian sehingga menjadi tulang punggung dalam penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
“Namun di satu sisi, UMKM sendiri menghadapi sejumlah tantangan dalam perkembangannya."
"Termasuk ancaman dari barang-barang impor ini,” tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.