Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

1.044 Mahasiswa UMK Diwisuda, Hadapi Tantangan Perguruan Tinggi Semakin Kompleks

Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar wisuda ke-74 periode pertama 2025 selama dua hari, Rabu - Kamis (21-22/5/2025) di Auditorium UMK.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
PROSESI WISUDA - 1.044 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) menjalani proses wisuda ke-74 periode pertama tahun 2025. Prosesi wisuda berlangsung dua hari, Rabu-Kamis (21-22/5/2025) di Auditorium UMK. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar wisuda ke-74 periode pertama 2025 selama dua hari, Rabu - Kamis (21-22/5/2025) di Auditorium UMK.

Sebanyak 1.044 mahasiswa UMK program pascasarjana (S2) dan sarjana (S1) diwisuda. Rinciannya, Program Pascasarjana 91 wisudawan, Fakultas Hukum 57 wisudawan, Fakultas Teknik 284 wisudawan, Fakultas Psikologi 67 wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 311 wisudawan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 211 wisudawan, dan Fakultas Pertanian 23 wisudawan.

Prosesi wisuda pertama diikuti 499 wisudawan pada Rabu (21/5/2025), sedangkan prosesi wisuda di hari kedua diikuti 545 wisudawan pada, Kamis (22/5/2025).

Rektor UMK, Prof. Dr. Ir. Darsono mengatakan, wisuda tahun ini mengusung tema "Generasi Unggul Siap Berkarya Membangun Negeri". Merupakan slogan yang tidak hanya sekadar slogan, melainkan sebuah panggilan bagi para mahasiswa yang telah merampungkan studi di jurusan ilmu pengetahuan masing-masing.

Kata dia, selesainya pendidikan di tingkat S1 dan S2 menjadi penanda bahwa tantangan hidup yang sesungguhnya dimulai.

Di mana lulusan UMK dituntut menjadi insan unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, juga tangguh dalam karakter, adaptif terhadap perubahan, serta peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.

Rektor menegaskan, di tengah arus transformasi digital, tantangan global dan kompleksitas sosial, generasi unggul bukan lagi ditentukan oleh seberapa banyak gelar atau nilai yang dimiliki. Tetapi, sejauh mana seseorang bisa memberi dampak positif terhadap perubahan hal-hal yang ada di sekitar.

Lebih lanjut, dalam hal ini berdampak bukan berarti harus menjadi viral, berdampak berarti menghadirkan perubahan positif dengan profesi dan peran apapun yang dijalankan, serta mampu menjadi agen perubahan.

Prof. Dr. Ir. Darsono tak lupa mengingatkan kepada para wisudawan tentang satu hal penting yang menjelaskan bahwa tidak ada jaminan bahwa dunia luar setelah pendidikan selesai akan selalu ramah. Sehingga perlu menyiapkan diri agar selalu siap dengan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi di kemudian hari.

"Saya yakin, lulusan UMK mampu melewatinya. Menjadi pribadi yang tangguh, jujur, dan berintegritas," terangnya.

Darsono tidak memungkiri bahwa persaingan pendidikan di perguruan tinggi semakin kompleks. Setiap perguruan tinggi harus berinovasi dan berlomba-lomba dalam rangka memberikan pendidikan terbaik kepada mahasiswa.

Kata dia, UMK saat ini sedang berbenah, ditandai dengan pengajuan akreditasi institusi. Dengan harapan, ke depannya UMK bisa menyandang perguruan tinggi dengan predikat unggul.

Selain itu, UMK juga siap bersaing dengan perguruan tinggi lain di Kabupaten Kudus dengan pengembangan program studi baru dan networking.

Dengan mandirinya program pascasarjana, saat ini manajemen UMK segera berpikir untuk mendirikan program S3 yang sedang dirancang. Seperti contoh S3 ilmu pendidikan, ilmu kebahasaan, ilmu ekonomi, dan ilmu hukum.

"Alhamdulillah minat mahasiswa asing dari berbagai negara juga meningkat. Tahun ini kami diserbu 390 mahasiwa asing dari Nigeria, Maroko, Kazakhstan, Malaysia, Thailand, Timor Leste dan beberapa negara lain. Artinya kampus UMK dengan prestasinya mulai dikenal di kancah internasional dilihat dengan banyaknya peminat mahasiswa asing," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved