Berita Purbalingga
Dinpertan Purbalingga Pastikan Hewan Kurban Aman dari Cacing Hati Jelang Idul Adha 1446 H
Dinpertan Purbalingga menjamin hewan kurban aman dari cacing hati lewat pemberian obat rutin dan pemeriksaan intensif.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA -- Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah, kekhawatiran masyarakat terhadap penyakit cacing hati pada hewan ternak kembali mencuat.
Namun, Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga memastikan bahwa seluruh hewan kurban yang disiapkan dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Pertanian Dinpertan Purbalingga, drh. Edy Setyanta, yang menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah pencegahan sejak jauh hari.
“Kami rutin memberikan vitamin dan obat cacing melalui Puskeswan. Pemberian ini dilakukan paling lama dua bulan sebelum penyembelihan,” jelas Edy.
Menurut Edy, cacing hati adalah kasus umum pada ternak. Meski demikian, hati yang terinfeksi tidak layak dikonsumsi secara estetika dan kualitas gizi.
Oleh sebab itu, Dinpertan telah meningkatkan upaya pengawasan, termasuk vaksinasi dan pemberian obat antiparasit menjelang Hari Raya.
“Puncaknya sudah dilakukan saat Idul Fitri kemarin,” tambah Edy.
Jika saat penyembelihan nanti ditemukan hati yang terinfeksi ringan (spot kecil), daging tetap aman dikonsumsi.
Namun jika hati rusak 70-80 persen, harus dimusnahkan dengan benar, seperti dibakar di lubang atau direbus untuk pakan lele.
Tren Penyakit Cacing Hati Naik, Tapi Tetap Diwaspadai
Data dari Dinpertan mencatat bahwa kasus cacing hati pada sapi tahun lalu mencapai lebih dari 3.300 ekor, dan jumlah tersebut cenderung meningkat setiap tahun. Untuk kambing, kasusnya bahkan dua kali lipat lebih banyak.
Namun, berkat pemeriksaan rutin dan pengobatan yang tepat waktu, Dinpertan optimistis tahun ini tren infeksi bisa ditekan.
“Kami berharap dengan langkah preventif ini, jumlah kasus bisa turun signifikan dibanding tahun lalu,” ujar Edy.
Puskeswan juga aktif turun ke lapangan untuk memeriksa dan memberikan vaksinasi, termasuk terhadap penyakit menular seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Salah satu contoh kegiatan tersebut dilakukan di Kecamatan Karangreja pada 19 Februari 2025 lalu.
Dengan pengawasan ketat dari pemerintah daerah, masyarakat tidak perlu khawatir soal kualitas hewan kurban yang tersedia di pasaran Purbalingga.
| Mengenal Bethot Kodhok: Ketika Kodok Adu Kuat, Permainan Tradisional Purbalingga yang Nyaris Punah |
|
|---|
| Coretan Tulisan "Kon Mateni Adi Wong Tua" Warnai Rumah Wanita ODGJ Purbalingga, Pelaku Pembacokan |
|
|---|
| Warga Purbalingga Ingin Ambil SKCK? Tak Perlu ke Kantor Polisi, Bayar Rp 7.000 Diantar ke Rumah |
|
|---|
| Hampir Pensiun Belum Tersentuh PPPK, Kisah Guru Madrasah Purbalingga dengan Gaji Rp400 Ribu Sebulan |
|
|---|
| 2.548 Warga Purbalingga Mengalami Gangguan Jiwa, Deteksi Dini dan Empati Jadi Kunci Kesembuhan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.