Berita Purbalingga
Kondisi Psikis Anak Bakar Rumah Gegara Tak Diberi Uang Rp200 Ribu di Purbalingga, Diduga Depresi
Seorang anak laki-laki berinisal MA (27) nekat membakar rumah orang tuanya sendiri karena tidak diberi uang Rp 200 ribu untuk pergi ke Jakarta.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA — Seorang anak laki-laki berinisal MA (27) nekat membakar rumah orang tuanya sendiri di Dusun Dawuhan, Desa Pakuncen, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga karena kesal tidak diberi uang Rp200 ribu oleh kakaknya untuk pergi ke Jakarta.
Kapolsek Bobotsari, AKP Sarno Ujianto menyatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (25/8/2025).
Ia menjelaskan, saat itu MA meminta uang sebesar Rp200.000 kepada SA selaku kakak korban untuk pergi ke Jakarta.
Baca juga: BREAKING NEWS: Minta Uang Rp 200 Ribu Ga Diberi, Pemuda di Purbalingga Bakar Rumah Orangtuanya
"Tetapi dia hanya memberikan uang Rp10.000 kepada pelaku, dengan alasan pelaku selalu meminta uang namun tidak pernah jelas untuk apa," ujarnya saat dijumpai Tribunjateng.com, Selasa (26/8/2025).
Karena kesal, MA kemudian pulang kerumah dan mengancam akan membakar rumah milik orang tuanya yang bernama Marsiyah (60) yang merupakan orang tua pelaku sendiri.
"Pelaku sempat terlihat sedang mencabuti rumput di depan rumahnya di sore hari, kemudian sekitar pukul 20.00 WIB, pelaku membakar rumah orang tuanya menggunakan korek api (bensol). Saat api tersebut sudah semakin membesar, pelaku pun kemudian pergi dan keluar dari rumah," lanjutnya.
Setelah pelaku keluar, api pun semakin membesar dan membakar bagian atap rumah.
Saat itu, warga sekitar pun berjibaku untuk membantu memadamkan api dan memanggil pemadam kebakaran, untuk memadamkan api tersebut.

Lebih lanjut, AKP Sarno menyatakan berdasarkan keterangan dari SA atau kakak pelaku, MA memang seringkali dimanja kedua orang tuanya.
"Apapun yang diminta harus dikasih, kalau enggak ya emosinya tidak terkontrol" katanya.
Ia melanjutkan, hari ini pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap kondisi psikis MA yang dilakukan oleh tim kesehatan Puskesmas Bobotsari.
"Hasilnya, pelaku ternyata mengalami depresi berat, akibat terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan dan miras selama ia bekerja di Jakarta dan saat berlayar sebagai nelayan," terangnya.
Kemudian, selain pemeriksaan kondisi psikis korban, AKP Sarno juga mengatakan pihaknya hari ini telah melakukan mediasi yang dihadiri Forkopimcam Bobotsari, SA atau kakak korban dan perwakilan warga setempat.
Dari hasil mediasi tersebut, menurutnya telah disepakati agar pelaku dapat dibawa ke Balai Pengobatan Mustajab Karanganyar (dr.Fahmi) untuk dilakukan proses observasi dan rehabilitasi.
Baca juga: Gegara Uang Parkir, Anggota TNI Luka Parah Ditikam di Dada: Minta Rp10 Ribu
Kapolsek menambahkan, terkait kejadian ini pihaknya menyatakan tidak akan melakukan pidana terhadap pelaku, mengingat kondisi psikis korban, dan menimbang rumah yang terbakar juga merupakan milik sendiri.
"Tadi kami juga sudah meminta persetujuan kakaknya yang mana masih ahli waris dari pada pelaku, dan kebetulan rumah tersebut masih milik bersama. Kakaknya juga sudah mengikhlaskan, yang penting anak ini supaya diobati, direhab terlebih dahulu," pungkasnya. (*)
BREAKING NEWS: Minta Uang Rp 200 Ribu Ga Diberi, Pemuda di Purbalingga Bakar Rumah Orangtuanya |
![]() |
---|
Solusi Jitu Atasi Keterbatasan Bahan Baku, Purbalingga Resmikan Material Center |
![]() |
---|
Perumda Owabong Bakal Hadirkan Wahana Baru di Obyek Wisata Owabong dan Golaga Akhir Tahun Ini |
![]() |
---|
Kisah Faedza, Bocah Berambut Gimbal yang Minta Mobil Remot Sebelum Rela Diruwat |
![]() |
---|
Tiap Anggota Paskibraka Purbalingga Dapat Insentif Rp750 Ribu, Kapan Diberikan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.