Banjir Grobogan
Banjir Sukorejo Grobogan Surut Hari ke-9, Warga dan Relawan Kerja Bakti Bersihkan Lingkungan
Banjir yang sempat merendam Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, kini surut, Sabtu (24/5/2025).
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: rival al manaf
Menurut Masrikan, tanggul telah ditutup dan kini dalam proses penguatan dengan pemasangan pancang bambu.
"Tanggul sudah tertangani, saat ini tinggal penguatan. Sedangkan untuk titik-titik kritis lainnya, kami terus berkoordinasi dengan BBWS agar ke depan tidak terjadi lagi tanggul jebol,” ungkapnya.
Sekolah Bersiap Mulai Belajar Senin
Kepala SD Negeri 1 Sukorejo, Patmawati, mengucapkan terima kasih atas bantuan para relawan yang telah membersihkan area sekolah.
Ia mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) direncanakan akan dimulai kembali pada Senin, 26 Mei 2025, meskipun dalam kondisi yang masih terbatas.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak karena sudah membantu membersihkan sekolah kami agar anak-anak bisa nyaman belajar nanti,” kata Patmawati.
“Rencananya kami akan memulai kegiatan belajar mengajar hari Senin nanti, meskipun banyak peralatan sekolah yang rusak bahkan ada yang hilang akibat banjir,” jelasnya.
Ia menyebut banyak siswa yang terdampak secara langsung, termasuk kehilangan perlengkapan sekolah hingga seragam.
“Kondisinya memang banyak yang menjadi korban banjir. Semoga dinas terkait bisa memberikan bantuan, karena banyak siswa kami yang kehilangan perlengkapan sekolahnya,” harap Patmawati.
Diketahui sebelumnya, banjir yang melanda Desa Sukorejo terjadi sejak Jumat (16/5/2025) malam disebabkan jebolnya tanggul Sungai Renggong sepanjang 15 meter, ditambah hujan deras dan kiriman air dari hulu.
Air menggenangi rumah-rumah warga hingga kedalaman 1–2 meter, memaksa 274 warga mengungsi. Sedangkan sisanya, 926 warga memilih bertahan di rumah meski terendam air.
Kepala Desa Sukorejo, Sriyono, mengungkapkan, bencana banjir ini bukan yang pertama, dan selalu terulang setiap tahun.
Ia menyampaikan harapan besar agar pemerintah serius menanggapi persoalan banjir di desanya yang dikepung oleh dua sungai besar—Sungai Renggong dan Sungai Kliteh.
“Saya mohon kepada Bapak Bupati, Gubernur, dan Presiden Prabowo agar bisa membantu Desa Sukorejo. Setiap musim hujan, desa kami pasti kebanjiran,” ujar Sriyono.
Menurut Sriyono, selain curah hujan tinggi, penyebab utama banjir adalah jebolnya tanggul dan kondisi saluran air yang dangkal serta tersumbat sampah. Kondisi ini kian parah lantaran kontur tanah Desa Sukorejo seperti cekungan yang dikelilingi tanggul sehingga air sulit keluar dari pemukiman dan persawahan.
Ia mengusulkan pembangunan sifon dan gorong-gorong sebagai solusi permanen agar air bisa dialirkan langsung ke Sungai Renggong.
"Saya minta tolong kepada Bupati, Gubernur dan Presiden Prabowo untuk membuatkan sifon dan gorong-gorong ke arah Sungai Renggong", harap Sriyono.
"Desa Sukorejo ini dikelilingi Sungai Renggong dan Sungai Kliteh. Kontur tanahnya cekungan dan kalau banjir pasti lama surutnya karena desanya itu lebih rendah dari sungainya," imbuhnya.
Dua Kali Jebol Sejak 2025
Sriyono menambahkan, tahun 2025 ini sudah dua kali tanggul jebol, dan kejadian terbaru merupakan yang terparah.
Banyak petani gagal tanam, dan warga mengalami kerugian besar. Terhitung luas sawah yang gagal tanam di Desa Sukorejo mencapai 35 hektare.
"Tahun 2025 ini tanggul jebol sudah dua kali dan kali ini yang terparah, banyak yang terdampak, petani juga gagal tanam," ujarnya. (*)
Banjir Dini Hari di Grobogan, Warga Gotong Royong Bopong Mbah Darni: Tiba-tiba Air Masuk |
![]() |
---|
Perjalanan Kereta di Grobogan Aman Meski Rel Terendam Banjir, KAI Pastikan Operasional Tak Terganggu |
![]() |
---|
Guru dan Relawan Kerja Bakti Bersihkan SDN 1 Sukorejo Grobogan, Air Masih Setinggi Mata Kaki |
![]() |
---|
Alasan Tanggul Sungai Tuntang Masih Gunakan Tanah Bukan Beton, Meski Sering Jebol Perawatan Mudah |
![]() |
---|
Sukorejo Grobogan Selalu Banjir Saat Penghujan, Warga Minta Bantuan Ahmad Lutfi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.