Berita Viral
Ada-ada saja, Pendemo Ini Sudah Semangat Berorasi, Ternyata Salah Alamat: Orderan Fiktif
Ada-ada saja, para pendemo salah alamat tujuan untuk berdemo. Pimpinan demo pun sudah semangat melakukan orasi.
TRIBUNJATENG.COM - Ada-ada saja, para pendemo salah alamat tujuan untuk berdemo. Pimpinan demo pun sudah semangat melakukan orasi.
Baru melakukan orasi, tiba-tiba seorang karyawati menegur pimpinan demo memberi tahu jika pendemo "salah kamar" mendemo.
Video salah demo dibagikan akun Tiktok "Gun Malingi Official", Kamis (29/5/2025). Karyawati tersebut menegur setelah pimpinan demo mengucapkan nama perusahaan yang didemo.
"Kami dari Barisan Pemuda Nusantara cabang Bima. Bahwa kami datang ke sini ke PT Nindya Karya untuk menyampaikan aspirasi kami. Terkait berbagai temuan-temuan kami di lapangan," ujarnya.
Namun sebelum melanjutkan orasi, karyawati menegur orang tersebut. "Maaf Nindya Karya? Salah bukan. Kami bukan Nindya Karya. Kalau Nindya Karya di Rabadompu," ujarnya.
Pimpinan demo bertopi hitam pun tampak kebingungan dan akhirnya menghentikan orasi dan pergi meninggalkan lokasi.
Warganet pun berkomentar dengan kejadian lucu tersebut.
"Kirain cuma grab yang dapat orderan fiktif. Demo juga dapat orderan fiktif."
"Makanya kalau dapat orderan harus teliti."
Baca juga: Asrama UI Heboh, Mahasiswa Tertangkap Basah Rekam Penghuni Lain yang Sedang Mandi
Di lokasi berbeda, ratusan driver ojek online (ojol) dari berbagai aplikator seperti Gojek, Grab, ShopeeFood, Maxim, dan InDriver yang tergabung dalam komunitas Banyumas Raya menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Purwokerto, Selasa (20/5/2025).
Aksi ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang menyerukan perbaikan kemitraan dan keadilan tarif bagi para pengemudi.
Ratusan kendaraan roda dua dan roda empat dari wilayah Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap memadati depan kantor bupati.
Mereka juga melakukan aksi offbid serentak sejak pukul 06.00 hingga 15.00 WIB, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada mitra pengemudi.
Keluhan paling dominan disuarakan adalah soal sistem slot dan tarif layanan yang dianggap merugikan.
Salah satu driver, Rani (37), menyebut sistem slot sebagai bentuk diskriminasi terselubung.
"Saya Syok" Edi Warga Ungaran Tiba-tiba Terima Akta Cerai dari Istri, Menduga Palsukan Dokumen |
![]() |
---|
Inilah Sosok Pendaki Gunung Tertua di Dunia, Taklukan Gunung Fuji di Usia 102 Tahun |
![]() |
---|
Nasib Guru di Sleman Setelah Viral Diminta Mencicipi MBG, Ikut Keracunan Bersama 378 Siswa |
![]() |
---|
Duduk Perkara Ustaz Evie Effendi Dilaporkan, KDRT hingga Ludahi Anak: Gegara Minta Uang Bulanan |
![]() |
---|
10 Fakta Kasus Rumah Hadi di Demak Dilelang Koperasi Gara-gara Utang Rp 20 Juta, Bunga Rp 56 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.