Berita Semarang
Beternak Entok Untung Besar, Omzet Jutaan dari Kandang Sederhana
Adi (28), seorang peternak entok jumbo sukses yang mampu meraup omzet Rp 10 juta sekali panen dari kandang sederhana.
Penulis: budi susanto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di sudut tenang kawasan Semarang Barat, suara lenguh entok terdengar bersahut-sahutan dari sebuah kandang sederhana.
Di sanalah Adi (28), seorang pemuda pekerja keras, mengisi hari-harinya merawat puluhan entok jumbo yang menjadi sumber penghidupan sekaligus harapannya.
Dengan tangan cekatan, ia mencampur bekatul dan sayuran, menu harian untuk unggas-unggas peliharaannya.
Baca juga: Cerita Qodam Pemuda Blora Sukses Ternak Puluhan Kambing: Prospek yang Masih Menjanjikan
Sudah beberapa tahun terakhir Adi fokus menekuni usaha perunggasan, khususnya membesarkan dan membibitkan entok.
“Yang penting telaten dan sabar. Semua saya urus sendiri dari pagi sampai sore,” ujarnya sambil menabur pakan, Jumat (30/5/2025).
Di balik kandang berukuran sedang itu, omzet hampir tembus Rp 10 juta per panen bukan sekadar angka.
Adi memulai semuanya dari nol, belajar dari kesalahan, dan tak pernah gengsi meski pekerjaannya kerap dianggap ‘kotor’.
Tak hanya menjual, ia juga berbagi ilmu pada warga sekitar.
“Ilmu itu enggak habis kalau dibagi,” ucapnya sambil tersenyum.
Harga entok hasil ternaknya pun bervariasi. Entok lokal jantan dijual Rp 200-250 ribu per ekor, betina Rp 150-200 ribu.
Sementara jenis jumbo bisa menembus harga Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per ekor tergantung usia dan berat.
“Panen kemarin, hampir 50 ekor laku. Hasilnya bisa dua sampai tiga kali lipat dari UMR Semarang,” ungkapnya.
Meski demikian, Adi tak cepat puas.
Ia terus belajar, memperbaiki pola perawatan, hingga memperluas pasar.
Baca juga: Kelompok Tani Ternak JSN Cengkir Gading Lakukan Pendampingan 100 Petani Peternak Boyolali
Pakan bernutrisi tinggi, air bersih, dan pengawasan kesehatan jadi kunci unggas-unggasnya tetap sehat dan diminati pembeli.
Bagi Adi, beternak bukan hanya soal keuntungan.
Di kandang sederhana itu, ia membuktikan bahwa kerja keras dan semangat pantang menyerah mampu mengubah kehidupan.
“Yang penting kita mau mulai dan konsisten. Hasil itu pasti ngikutin,” imbuhnya. (*)
Harga Beras Medium di Semarang Tembus Rp15 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Percontohan Nasional, Koperasi Merah Putih Gedawang Tembus Omzet Rp 69 Juta dalam 1,5 Bulan |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Anjurkan Pedagang Kelontong Kulakan di Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Wajibkan ASN Jadi Anggota KKMP, Wali Kota: Akan Dipantau Kepala Dinas dan Kabag |
![]() |
---|
Sosok Rohmat Sukur, Warga Semarang Terlibat Penculikan Kacab Bank BUMN: Sering Nyupiri Bos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.