Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Boyolali

Kelompok Tani Ternak JSN Cengkir Gading Lakukan Pendampingan 100 Petani Peternak Boyolali

Kelompok Tani Ternak Jati Sumo Negoro (JSN) Cengkir Gading memperkuat ketahanan pangan dengan membangun ekosistem bisnis desa.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Kelompok Tani Ternak Jati Sumo Negoro (JSN) Cengkir Gading memperkuat ketahanan pangan dengan membangun ekosistem bisnis desa dan memperkuat sirkular ekonomi.  

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI – Kelompok Tani Ternak Jati Sumo Negoro (JSN) Cengkir Gading memperkuat ketahanan pangan dengan membangun ekosistem bisnis desa dan memperkuat sirkular ekonomi. 

Mereka mengintegrasikan pertanian dan peternakan sekaligus pemasarannya. 

Sebagai pilot project, JSN Cengkir Gading membina 100 petani di lima desa di Kabupaten Boyolali.

Dalam pembinaan, Kelompok Tani Ternak JSN Cengkir Gading menggandeng Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University.

Menurut pimpinan Kelompok Tani Ternak JSN Cengkir Gading, Wahid Ikhsani Putra, kelima desa tersebut adalah Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak, Desa Gagaksipat Kecamatan Ngemplak, Desa Winong Kecamatan Cepogo, Desa Kauman Kecamatan Wonosegoro, dan Desa Sruni Kecamatan Musuk.

Seratus petani dan peternak dari lima desa mendapatkan pendampingan, transfer ilmu dan teknologi dengan berbagai pelatihan. 

Satu di antaranya bertajuk Ngopi Kandang: Ngolah Pikir Kanti Tandang yang berlangsung di Kandang JSN Cengkir Gading, Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali, Minggu (25/5/2025) pukul 07.45-12.00 WIB.

Acara ini juga diintegrasikan dengan Program Dosen Pulang Kampung di Desa Sawahan untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Lumbung.

Hadir pemateri dari Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB University, Dr. Rer. Pol. M. Iqbal Irfany, S.E., M.app. EC, selaku Asisten Direktur Kewirausahaan Sosial, Dr. Bramada WP, Program Dosen Pulang Kampung, penguatan ekonomi untuk ibu rumah tangga, dan Dr. Tekad Urip sebagai ahli nutrisi pakan ternak.

Hadir pula Muh Isbayu dari Badan Investasi & Bisnis IPB University sebagai salah satu off taker produk pertanian peternakan yang dibudidayakan oleh para petani dan peternak binaan.

Pimpinan DPMA IPB University Handian Purwawangsa menekankan pentingnya konsep hulu hilir yang harus mulai dirangkai dan dilakukan oleh para petani. 

Petani harus menanam apa yang dibutuhkan pasar. 

Artinya jangan cuma menanam tapi tidak bisa menjual. 

“Kesejahteraan petani dan peternak adalah kunci, jika ketahanan pangan ingin tercapai di Negara ini,” tandasnya. 

Dalam program ini, petani di lima desa tersebut akan mendapat stimulan bantuan berupa sarana produksi pertanian dan peternakan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved