Berita Demak
Dugaan Pungli di Proyek Tol Semarang–Demak, Humas CRBC Wika PP Tuduh Warga Morosari
Dugaan praktik pungutan liar (pungli) dalam distribusi material proyek Tol Semarang–Demak kembali menjadi sorotan.
Penulis: faisal affan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) dalam distribusi material proyek Tol Semarang–Demak kembali menjadi sorotan.
Humas CRBC Wika PP, Robby Sumarna, mengungkap bahwa pihaknya menerima keluhan dari para sopir dan pengusaha material terkait adanya pungli yang dilakukan oleh oknum tertentu di sekitar lokasi proyek.
“Informasi dari para sopir dan pengusaha suplai pasir, mereka mengeluhkan adanya pungutan liar untuk bisa masuk ke area proyek.
Nilainya bervariasi antara Rp 8.000 hingga Rp 24.000, tergantung volume material yang dibawa,” ujar Robby saat dikonfirmasi, Minggu (1/6/2025).
Menurut Robby, pemeliharaan jalan dan akses distribusi material sebenarnya sudah termasuk dalam kontrak kerja antara kontraktor dan Kementerian PUPR.
Oleh karena itu, pungutan apa pun di luar mekanisme resmi dinilai merugikan pihak penyedia jasa.
“Praktik pungli ini sudah berlangsung cukup lama, dan terjadi di wilayah Morosari hingga Bedono,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya dukungan masyarakat agar proyek dapat berjalan lancar.
Robby juga meminta masyarakat tidak menciptakan hambatan baru yang bisa memperlambat proses pembangunan.
Lebih lanjut, Robby menyampaikan bahwa kunjungan Gubernur Jawa Tengah ke lokasi proyek baru-baru ini bertujuan untuk meninjau progres pembangunan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut serta proyek kolam retensi di Terboyo dan Sriwulan.
Kolam tersebut dirancang untuk mengendalikan banjir rob yang kerap melanda kawasan pesisir, termasuk Sayung dan Genuk.
Namun, ia mengakui bahwa genangan masih terjadi di wilayah Sayung lantaran sekitar 800 meter tanggul tol belum tersambung. Proyek ini ditargetkan rampung sekitar Oktober 2025.
Selain dugaan pungli, Robby menyebut cuaca ekstrem menjadi salah satu tantangan dalam pelaksanaan proyek.
Hujan yang turun di sejumlah lokasi tambang (quarry) menyebabkan pengiriman material menjadi terhambat.
Robby menekankan pentingnya partisipasi dan dukungan dari masyarakat sekitar demi keberhasilan pembangunan yang akan membawa dampak positif jangka panjang.
“Proyek ini untuk masa depan anak cucu kita. Sayung dan Genuk sudah lama terdampak rob.
Kalau proyek ini selesai, anak-anak kita bisa sekolah dan bekerja dengan lebih nyaman,” ujarnya.
Ia juga memastikan bahwa segala gangguan yang terjadi selama proyek bersifat sementara, sedangkan manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat luas di masa depan.
“Mari kita dukung proyek ini agar percepatan pekerjaan bisa kami lakukan dengan baik dan kualitas tetap terjaga,” pungkasnya.(afn)
Warga Protes Truk Proyek Tol Semarang-Demak Bikin Jalan Rusak, CRBC Wika PP Janji Tindaklanjuti |
![]() |
---|
Warga Purwosari Adang Truk Material Proyek Tol Semarang-Demak, Sopir: Dari Semalam Tak Boleh Masuk |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Perumahan Subsidi di Demak, Cicilannya Mulai Rp 900 Ribuan Sebulan |
![]() |
---|
Pemkab Demak Segera Lakukan Pembinaan Terhadap SDM di 249 Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Suryani Senang Bisa Beli Beras dan Minyak Goreng Subsidi, Dewi: Upaya Pengendalian Inflasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.