Tol Pejagan Cilacap
Siap-siap, 5 Kabupaten di Jawa Tengah akan Diterjang Tol Pejagan-Cilacap Sepanjang 142 Kilometer
Siap-siap, Tol Pejagan-Cilacap akan kembali dilanjutkan setelah sebelumnya dikeluarkan dari proyek strategis nasional.
Menurut Supriyadi, proses yang berjalan saat ini masih sebatas pemetaan dan pengumpulan data lokasi yang berpotensi terkena proyek.
"Baru pemetaan dan mengumpulkan bahan, mana saja yang terlewati," jelasnya.
Untuk Desa Wangon, pihaknya memastikan dampaknya relatif minim.
Dari hasil pemetaan sementara, hanya satu rumah dan sebuah gudang yang kemungkinan akan terkena proyek pembangunan tol.
"Selain itu, sisanya adalah lahan sawah tadah hujan."
"Beberapa milik desa, tapi ada juga yang milik perorangan," imbuhnya.
Kecamatan Wangon menurutnya, saat ini masuk dalam rencana pengembangan kawasan industri.
Supriyadi menambahkan, akan ada akses jalan khusus yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menunjang kawasan industri tersebut.
"Akses jalan tol dan jalan menuju kawasan pabrik itu beda."
"Kalau jalan masuk ke kawasan pabrik rencananya lewat Desa Randegan."
"Jadi kalau melewati rumah warga, akan masuk hitungan ganti rugi tersendiri," kata dia.
Supriyadi juga mengungkapkan, saat ini belum terlihat tanda-tanda aktifnya proyek di lapangan.
"Biasanya kalau proyek mulai jalan, makelar tanah sudah mulai keliling."
"Sekarang belum ada yang keliling, itu berarti belum mulai," ujarnya.
Di Banyumas, pemerintah daerah mengusulkan pembangunan exit tol di Kecamatan Ajibarang dan Wangon.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, telah mengajukan permintaan khusus kepada Pemerintah Pusat, yakni agar Banyumas mendapat hak menentukan lokasi pintu masuk dan keluar (exit tol) Pejagan–Cilacap.
Hal ini penting untuk menunjang kawasan industri di wilayahnya yang selama ini terkendala akses infrastruktur.
"Yang jelas jalan tol itu akan menghidupi kawasan industri yang sedang kami gadang-gadang, tetapi tidak terealisasi karena infrastrukturnya belum mendukung," kata Sadewo.
Dia menyebutkan, Ajibarang dan Wangon sebagai lokasi strategis untuk exit tol di Banyumas.
"Kalau memungkinkan dua-duanya, di Ajibarang dan Wangon."
"Tergantung bagaimana lobi-lobi yang akan kami lakukan," imbuhnya.
Karena dengan adanya jalan tol Pejagan-Cilacap investor akan lebih tertarik menanamkan modal di kawasan industri yang telah disiapkan oleh Pemkab Banyumas, khususnya di Kecamatan Wangon.
Pemkab Banyumas berencana mengembangkan kawasan industri bernama Seti Madukoro Smart-Green Industrial Cluster.
Lokasinya di Desa Randegan dan Wangon, Kecamatan Wangon serta Desa Parungkamal, Kecamatan Lumbir.
Investor dari China
Proyek tol ini sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 dan dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Namun, kini kembali masuk dalam PSN level 3, dan tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum periode 2025–2029.
Tahap awal proyek akan difokuskan pada pembebasan lahan dengan dukungan dari pemerintah daerah.
Pemerintah juga menjajaki pendanaan dari pihak swasta, salah satunya Guangxi Beibu Gulf Investment Group Co Ltd, perusahaan BUMN asal Tiongkok yang tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengungkapkan, minat dari perusahaan China itu muncul melalui relasi bisnisnya yang memiliki jaringan dengan holding di Jakarta.
Melalui jaringan itu, Guangxi Beibu Gulf Investment Group kemudian difasilitasi bertemu dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum.
"Perusahaan ini belum pernah masuk ke Indonesia."
"Prinsipnya mereka tertarik investasi di Jalan Tol Pejagan–Cilacap, tetapi itu dulu."
"Realisasinya kami belum mengetahuinya yang update," ujar Bupati Sadewo, Rabu (21/5/2025).
Pertemuan pihak BUMN China dengan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra telah berlangsung di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Dalam pertemuan itu, rencana investasi Guangxi Beibu Gulf Investment Group dalam proyek tol yang menghubungkan Kabupaten Brebes dengan Kabupaten Cilacap melalui Banyumas mulai dibahas.
Bupati Sadewo mengatakan, pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan kepala daerah lain yang wilayahnya dilintasi tol ini, seperti Kabupaten Brebes, Tegal, dan Cilacap.
Tol Pejagan–Cilacap sempat terhenti karena dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) akibat pandemi Covid-19.
"Saya waktu itu minta kepada Menteri PU agar bisa masuk prioritas lagi."
"Sekarang sudah masuk, bahkan sudah ada studi kelayakannya," jelasnya.
Karena terbatasnya dana APBN, pemerintah daerah pun membuka pintu bagi investor asing.
Menurut Sadewo, Guangxi Beibu Gulf Investment Group telah memiliki mitra lokal di Jakarta, lengkap dengan penanggung jawab kegiatan (PIC)-nya.
"Kalau pembicaraan dengan Kementerian PU sudah clear, mereka akan datang langsung ke sini," imbuhnya. (*/Permata Putra Sejati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.