Wisata Purwokerto
Kolam Retensi Purwokerto Disulap Jadi Urban Space 8 Hektare, Siap Dibuka Juli 2025
Kolam Retensi Purwokerto bertransformasi jadi urban space 8 hektare. Gratis tiket masuk, siap jadi ruang publik dan pusat UMKM mulai Juli 2025.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO -- Kabar gembira bagi warga Banyumas dan sekitarnya. Kolam Retensi Purwokerto yang dulunya dikenal sebagai infrastruktur pengendali banjir, kini berubah wajah menjadi urban space multifungsi yang modern dan terbuka.
Kawasan seluas 8 hektare ini dijadwalkan dibuka untuk umum pada awal Juli 2025, dan akan menjadi destinasi baru bagi masyarakat urban yang haus ruang terbuka.
Transformasi ini menjadikan Kolam Retensi tidak hanya sebagai penampung air hujan, melainkan juga sebagai ruang publik yang mendukung aktivitas kreatif, interaksi sosial, hingga geliat ekonomi lokal.
“Kami sedang menyiapkan seluruh fasilitas pendukung agar tempat ini bisa menyambut pengunjung dengan maksimal,” ungkap Yanuar Pratama, Pimpinan BLUD UPTD Lokawisata Baturraden.
Zona UMKM, Event, dan Ruang Keluarga
Kawasan ini akan terbagi menjadi tiga sektor utama:
- Zona UMKM – Menyediakan ruang bagi pelaku usaha lokal untuk menjajakan produk kuliner dan kerajinan.
2. Zona Event – Dirancang untuk berbagai kegiatan publik seperti konser, pameran, dan kegiatan komunitas.
3. Zona Parkir – Mampu menampung berbagai jenis kendaraan, dengan tarif terjangkau mulai dari Rp3.000.
Fasilitas publik seperti toilet, tempat sampah, air bersih, dan area duduk kini sedang dalam tahap finalisasi. Pengelola ingin memastikan operasional kawasan berjalan mulus tanpa hambatan.
Ruang Terbuka yang Gratis dan Ramah Pengunjung
Satu hal yang membuat Urban Space Kolam Retensi Purwokerto istimewa adalah konsep bebas retribusi. Pengunjung tidak dikenakan tiket masuk, cukup membayar biaya parkir saja. Ini menjadikan kawasan ini sebagai ruang publik inklusif untuk semua kalangan.
“Meski fisik kolam retensi sudah selesai, kami fokus agar aspek pelayanannya siap 100 persen,” kata Yanuar.
Selain menjadi tempat bersantai, area ini juga akan populer untuk ngabuburit, olahraga ringan, wisata keluarga, hingga berburu kuliner lokal. Lanskap yang menghadap Gunung Slamet pun menambah nilai estetika kawasan ini.
Harapan untuk Masa Depan Kota
Menurut Wardoyo, Kepala Bidang Pariwisata Dindporabudpar Banyumas, tahun pertama fokus pada penyempurnaan infrastruktur, lalu tahun berikutnya akan mulai aktivasi kegiatan komersial dan hiburan masyarakat.
Harapannya, kolam retensi ini bukan hanya mengatasi banjir, tapi juga menampung kreativitas masyarakat urban.
Kesimpulan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.