PSIS
PSIS Semarang Saat Ini Tak Ada Investor dan Disanksi FIFA, Dirut: Pusing!
Klub sepak bola kebanggaan Kota Semarang, PSIS, hingga kini masih belum menemukan
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Klub sepak bola kebanggaan Kota Semarang, PSIS, hingga kini masih belum menemukan investor baru yang siap mengambil alih kepemimpinan tim berjuluk Mahesa Jenar.
Meskipun sejumlah pihak sempat menyatakan ketertarikan, belum ada yang menunjukkan langkah konkret untuk berinvestasi dalam pengelolaan klub.
Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang (PT MJS), Agung Buwono, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu investor dengan komitmen nyata untuk membawa PSIS ke arah yang lebih baik.
Hingga Selasa (3/6/2025), belum ada satu pun calon investor yang benar-benar menunjukkan keseriusannya.
"Kami saat ini masih menunggu investor baru yang mau mengelola PSIS, pasti pusing ya karena sampai sekarang belum ada yang bicara secara serius padahal tim harus segera memulai persiapan untuk Liga 2 musim depan," tandas Agung saat diwawancarai awak media di Semarang, Selasa (3/6).
Agung Buwono mengatakan bahwa ia akan menunggu sampai pekan ini, jika tidak ada maka ia akan mengusulkan ke pemegang saham untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat.
"Sampai Minggu ini, Minggu pertama Bulan Juni kami tunggu, kalau memang tidak ada investor baru saya akan melaporkan kondisi perusahaan kepada pemegang saham untuk minta arahan dan kebijakan dari pemegang saham bagaimana ke depan," katanya.
Agung Buwono juga mengatakan bahwa di RUPS terakhir sebenarnya sudah ditawarkan satu persatu pemegang saham untuk mengelola PSIS, namun tidak ada pemegang saham yang bersedia.
"Saya akan tunggu dan standby di kantor PSIS Jalan Semeru di Mes Pemain untuk menunggu kedatangan serta keseriusan investor yang datang," lanjut Agung Buwono.
Sebelumnya, Yoyok Sukawi selaku Chief Executive Officer (CEO) PSIS memerintahkan direktur untuk mencari investor untuk mengelola PSIS dan menyerahkan pengelolaan sementara ke direktur utama PT. MJS Agung Buwono sambil menunggu investor baru datang.
Dengan tidak adanya investor yang serius, PSIS Semarang saat ini berada dalam situasi yang tidak menentu.
Agung Buwono berharap ada investor yang serius dan mau mengelola PSIS ke depan.
PSIS Semarang sendiri saat ini sedang membutuhkan investor untuk meningkatkan kualitas tim dan mempersiapkan diri untuk Liga 2 musim depan.
Dengan tidak adanya investor, maka persiapan tim akan terganggu.
Agung Buwono berharap ada investor yang mau mengelola PSIS dengan serius dan memiliki visi yang sama dengan klub.
"Kami membutuhkan investor yang serius dan mau mengelola PSIS dengan baik," katanya.
Dalam beberapa hari mendatang, diharapkan ada investor yang serius dan mau mengelola PSIS Semarang.
Jika tidak, maka Agung Buwono akan mengusulkan ke pemegang saham untuk melakukan RUPS.
PSIS Semarang sendiri saat ini berada dalam situasi yang tidak menentu, dan diharapkan ada solusi yang tepat untuk mengelola klub ke depan.
Sementara itu, telah beredar kabar bahwa PSIS Semarang saat ini menghadapi masalah serius di luar lapangan yang berpotensi mengganggu persiapan tim untuk musim mendatang.
Selain kehilangan pemain intinya, klub tersebut juga terancam sanksi dari FIFA yang melarang mereka mendaftarkan pemain baru selama tiga periode bursa transfer.
Sanksi ini mulai berlaku sejak 2 April 2025, seperti yang tercantum di laman resmi FIFA.
Ini tentu menjadi tantangan besar bagi PSIS Semarang dalam mengarungi Liga 2 musim 2025/2026.
Dalam beberapa hari terakhir, banyak spekulasi tentang bagaimana PSIS Semarang akan menangani situasi ini.
Bagaimana PSIS Semarang akan menghadapi musim mendatang tanpa pemain intinya dan dengan keterbatasan dalam merekrut pemain baru akan menjadi sorotan utama.
Tanpa kemampuan untuk merekrut pemain baru, tim tersebut harus mengandalkan skuad yang ada untuk menghadapi musim mendatang.
Jika hal tersebut terjadi, PSIS Semarang harus mengandalkan skuad yang ada untuk menghadapi musim mendatang.
Ini akan menjadi ujian besar bagi tim dan manajemen klub dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat.
Direktur Utama PSIS Semarang, Agung Buwono, memberikan pernyataan terkait sanksi FIFA yang diterima klub.
Menurutnya, masalah ini dapat diselesaikan dengan membayar denda, dan itu tidak menjadi masalah besar.
"Di akun mas Yoyok (CEO PSIS) sudah ada statement beliau terkait hal ini, dan itu kalau dibayar dendanya selesai, ga masalah," imbuhnya, Minggu (1/6).
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, sebelumnya telah menyatakan bahwa pemenuhan hak pemain atau official selalu diupayakan dan akan menjadi tanggung jawabnya selaku pemegang saham terbesar dan pengelola PSIS untuk diselesaikan tuntas dan tepat waktu sesuai rencana.
Pernyataan Agung Buwono ini tentu membawa harapan bagi fans PSIS Semarang.
Dengan kemampuan finansial yang ada, klub tersebut mungkin bisa menemukan solusi untuk mengatasi sanksi ini.
PSIS Semarang memiliki sejarah yang kaya dalam sepak bola Indonesia, dan fans klub tersebut tentu berharap tim mereka bisa mengatasi masalah ini dan tetap bersaing di Liga 2.
Klub-klub lain di Liga 2 juga pasti akan memantau situasi PSIS Semarang dengan cermat, karena sanksi ini bisa berdampak pada dinamika kompetisi musim mendatang. (Wan)
BREAKING NEWS: PSIS Semarang Lepas Rahmat Syawal ke Bhayangkara FC |
![]() |
---|
Dinilai Terlalu Defensif, Pelatih PSIS Semarang: Ini Soal Pembelajaran |
![]() |
---|
Pekan Ini PSIS Semarang Fokus Latihan Serangan dan Bertahan |
![]() |
---|
Pemain Baru PSIS Semarang Segera Diperkenalkan, Menunggu Fix Pelatih |
![]() |
---|
PSIS Coba Variasi Lapangan Latihan untuk Tingkatkan Intensitas Pemain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.