Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sosok Gito, Pulang Jalan Kaki Ratusan Kilometer demi Anak Gegara Tak Digaji Mandor

Kisah haru Gito, seorang kuli bangunan difabel asal Nganjuk, viral di media sosial setelah diketahui berjalan kaki dari Pasuruan ke Nganjuk.

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
tribunjakarta
SOSOK GITO - Kisah haru Gito, seorang kuli bangunan difabel asal Nganjuk, viral di media sosial setelah diketahui berjalan kaki dari Pasuruan ke Nganjuk karena tidak mendapat bayaran dari pekerjaannya. 

Sosok Gito, Pulang Jalan Kaki Ratusan Kilometer demi Anak Gegara Tak Digaji Mandor

TRIBUNJATENG.COM - Kisah haru Gito, seorang kuli bangunan difabel asal Nganjuk, viral di media sosial setelah diketahui berjalan kaki dari Pasuruan ke Nganjuk karena tidak mendapat bayaran dari pekerjaannya. 

Gito yang sehari-hari bekerja keras untuk menghidupi ketiga anaknya, harus menerima kenyataan pahit usai ditipu oleh mandor proyek yang tidak bertanggung jawab.

Video kisah Gito pertama kali dibagikan oleh pengguna TikTok @lakihoki dan langsung menyentuh hati warganet. 

Dalam video tersebut, pria paruh baya itu terlihat berjalan dengan kondisi fisik yang lemah dan tidak seimbang, menuju arah Aloha, Sidoarjo, di tengah malam.

Ketika ditanya, Gito mengaku telah berjalan kaki sejak subuh dari Pasuruan dan berniat pulang ke rumahnya di Nganjuk karena tak memiliki uang sama sekali untuk ongkos transportasi.

“Saya mau pulang ke Nganjuk. Sudah tidak kerja, mandornya kabur pas waktunya bayar,” kata Gito dengan nada lirih.

Kondisi Gito yang difabel, dengan tangan kanan yang tidak normal dan kaki yang sulit digerakkan dengan stabil, membuat kisahnya semakin menyayat hati. 

Meskipun ditawari bantuan mobil oleh @lakihoki, Gito sempat menolak dengan alasan akan masuk angin jika naik kendaraan. 

Namun akhirnya ia menerima tawaran ojek online yang dipesankan oleh sang perekam video.

Sepanjang perjalanan, Gito menceritakan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya bekerja di luar kota. 

Namun nasib buruk justru menimpanya saat sang mandor kabur tanpa membayar upah.

“Sudah sebulan saya kerja. Waktu gajian, mandornya malah kabur. Nggak tahu harus pulang gimana,” tutur Gito.

Meskipun berada dalam situasi sulit dan pulang tanpa membawa uang sepeser pun, Gito mengaku tidak menyimpan dendam dan memilih mengikhlaskan semuanya.

“Saya ikhlas. Nggak apa-apa. Biar Tuhan yang membalas,” ujarnya tulus.

Video tersebut langsung viral di TikTok dan media sosial lainnya, memicu gelombang empati dari warganet. 

Banyak netizen yang mengungkapkan keprihatinan mereka, bahkan menawarkan bantuan langsung untuk Gito dan keluarganya.

Sementara itu, kisah penipuan lain dialami oleh karyawan apotek di Purworejo.

Ia jadi korban penipuan orang yang mengaku pengantar paket.

Akibatnya korban mengalami kerugian jutaan rupiah, niat kerja dapat uang justru jadi korban penipuan.

Peristiwa penipuan itu terjadi di Apotek Naura Farma Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 

Pemilik Apotek Naura Farma, Abdillah mengatakan, dugaan kasus penipuan dengan hipnotis tersebut terjadi pada Rabu (21/5/2025), sekitar pukul 09.45–10.00 WIB.

Kejadian nahas tersebut dialami oleh pegawainya yang saat itu tengah bekerja.

Awalnya, seorang pria tak dikenal datang ke apotek sambil membawa sebuah kardus dan mengaku sebagai pengantar paket atas nama pemilik apotek.

Pria tersebut mengenakan masker, kacamata, dan topi.

“Pelaku datang dan bertanya, ‘Benar ini Apotek Naura Farma? Bosnya di mana? Ini ada barang, saya sudah WhatsApp ibunya, suruh ngasih ke apotek, ini COD, Mbak, Rp 2.850.000,” tutur Abdillah menirukan penuturan pegawainya pada Kamis (22/5/2025).

Abdilah menambahkan, karyawan yang saat itu berjaga mengaku merasa seperti linglung dan tidak sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi.  

Tanpa berpikir panjang, ia menyerahkan uang tunai sebesar Rp 300.000, lalu disusul dengan uang tambahan hingga total Rp 2.100.000.

Setelah itu, pelaku meminta sisa kekurangan untuk ditransfer dan memberikan nomor kontak.

Namun setelah pelaku menerima uang, ia langsung bergegas masuk ke dalam mobil dan kabur dari lokasi.

"Mobil yang digunakan diduga adalah Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia warna silver, ditumpangi dua orang.

Pelaku digambarkan berpenampilan rapi," kata Abdilah.

Setelah kejadian, korban mulai sadar dan merasa ada yang janggal.

Saat paket dibuka, ternyata isinya hanyalah gulungan isolasi (solatip). Korban langsung mengalami syok dan gemetar akibat sadar telah menjadi korban penipuan.

Total kerugian yang dialami sebesar Rp 2.400.000. Pihak Apotek Naura Farma telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Kemiri untuk ditindaklanjuti.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved