Berita Semarang
Konsisten pada Pelestarian Budaya Jawa, Unnes Raih Penghargaan Javametric 2025
Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali mengukir prestasi dalam komitmennya melestarikan kebudayaan Jawa.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali mengukir prestasi dalam komitmennya melestarikan kebudayaan Jawa.
Dalam pemeringkatan Javametric yang dilakukan Universitas Sebelas Maret (UNS), Unnes berhasil menduduki posisi ke-5 sebagai perguruan tinggi yang dianggap paling konsisten melestarikan budaya Jawa, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Penghargaan tersebut diterima Rektor Unnes Prof. Dr. S Martono MSi melalui Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Prof. Dr. Tommi Yuniawan, Selasa (3/6).
Program pemeringkatan yang diselenggarakan dua tahun sekali sejak 2021 telah mengidentifikasi 164 institusi dari lima benua yang aktif mengembangkan budaya Jawa, termasuk perguruan tinggi, kelompok seni, dan lembaga kebudayaan.
Unnes dinilai memiliki peran penting dalam pelestarian dan promosi budaya Jawa melalui berbagai program dan kegiatan yang dilakukannya.
Sebagai contoh, Unnes secara konsisten menyelenggarakan Forum Selasa Legen yang dilakukan untuk mengkaji dan mempromosikan budaya Jawa melalui kegiatan diskusi.
Unnes juga menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menyelenggarakan Sinden Idol hingga putaran ke-5 untuk menumbuhkan minat generasi muda menjadi sinden.
Unnes sendiri memiliki Prodi Pendidikan Bahasa Jawa dan Sastra Jawa yang aktif mengkaji dan mempromosikan budaya Jawa. Kurikulum di dua prodi tersebut memuat berbagai materi yang berorientasi pada pengkajian dan pelestarian budaya Jawa, misalnya bahasa Jawa, tradisi Jawa, dan folklor Jawa.
Rektor Unnes, Prof. Dr. S. Martono, M.Si., menyampaikan rasa bangganya atas capaian ini.
“Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa komitmen Unnes sebagai kampus konservasi mendapat pengakuan. Budaya Jawa tidak hanya dipelihara sebagai warisan, tetapi di Unnes juga hidupkan dalam kehidupan kampus,” ungkap Prof. Martono.
UNS Javametrik dilakukan melalui tiga tahapan seleksi.
Pertama, pengumpulan data awal dari berbagai publikasi terbuka yang melibatkan 164 institusi.
Kedua, penambahan data mandiri dari 50 institusi (25 dalam negeri dan 25 luar negeri). Ketiga, verifikasi data dan dokumen untuk menilai keabsahan aktivitas dan kontribusi institusi terhadap budaya Jawa.
Melalui proses tersebut, ditetapkan Top 10 institusi dalam dan luar negeri, di mana Unnes berhasil menempati peringkat kelima untuk kategori dalam negeri.
Prestasi ini memperkuat posisi Unnes sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga berperan aktif dalam pelestarian budaya sebagai bagian dari misi konservasi universitas. (*)
Baca juga: SMKN 1 Sayung Buka Pendaftaran PPDB 2025/2026, Ini Jadwal dan Program Keahliannya
Baca juga: Dukung Rehabilitasi Ekosistem Pesisir, PLN Tanam 4.000 Mangrove di Pantai Randusanga Indah Brebes
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Purworejo, Suhadi Tewas Setelah Motor Terseret dan Terlindas Bus Efisiensi
FutureHub Unwahas, Wadah Akselerasi Talenta Karir dan Kewirausahaan Mahasiswa |
![]() |
---|
Kejari Semarang Kembali Tangkap DPO Kasus Penipuan Apartemen Semarang, Sisa 1 Buron |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Gencarkan Pembangunan TPS 3R dengan Fasilitas Lengkap Hingga TIngkat Kelurahan |
![]() |
---|
BI Jateng Bekali Pelaku Fesyen Muslim Bangun Bisnis Berkelanjutan |
![]() |
---|
Pria Warga Panggung Kidul Ditusuk di Bubakan Semarang, Gegara Uang Parkir Rp2.000 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.