Berita Jawa Tengah
Awas 5 Tahun Lagi! Pesisir Sayung Demak Bakal Tenggelam
Sebagian besar wilayah pesisir utara Kabupaten Demak diprediksi akan tenggelam pada 2030 atau lima tahun dari sekarang.
Penulis: faisal affan | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Lembaga internasional Climate Central menunjukkan bahwa sebagian besar pesisir utara Demak akan tenggelam pada 2030 atau lima tahun dari sekarang.
Dalam peta interaktif yang ditampilkan situs coastal.climatecentral.org, warna merah terang menandai kawasan yang akan hilang terendam laut, termasuk jalan nasional Pantura dan permukiman padat penduduk di Kecamatan Sayung hingga Karanganyar.
Lebih dari sekadar ancaman, kenyataan ini sudah mulai terasa bertahun-tahun lalu.
Baca juga: Sebulan Lebih Dilanda Rob Jalur Pantura Semarang-Demak Berlumut, Begini Penanganan BPBD
Baca juga: Asem-Asem Demak, Kuliner Legendaris Sejak 1963 yang Wajib Dicicipi di Rumah Makan Rahayu
Rob harian, abrasi pantai, dan penurunan muka tanah jadi bukti bahwa prediksi itu bukan sekadar wacana.
Data Pemkab Demak menunjukkan bahwa sudah empat kecamatan terdampak langsung dari naiknya permukaan laut dan penurunan tanah.
Di antaranya Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung.
Pemkab Demak telah mengusulkan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) dengan anggaran mencapai Rp1,7 triliun.
Namun sumber anggaran yang diusulkan tersebut belum ditemukan.
"Kami sudah usulkan dalam rapat penanganan banjir bersama Gubernur Jawa Tengah," kata Bupati Demak, Eisti'anah.
Esti'anah mengatakan, rencana pembangunan tanggul laut sudah melalui proses DED (detail engineering design) pada 2024.
"Program kami di tahun ini seharusnya sudah turun anggaran untuk tanggul laut di luar tol itu, tetapi belum ada," ungkapnya.
Terpisah, Sekda Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto mengatakan, Pemprov Jateng sudah melaksanakan DED sejak 2024.
"Saat Musrembangnas, Pemkab Demak diajak untuk memaparkan usulan program penanganan rob di pesisir."
"Program kami sudah dimasukkan ke dalam Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)," tuturnya, Minggu (8/6/2025).
Bappenas kemudian menganggarkan penanganan banjir rob di pesisir Demak dengan nominal Rp500 miliar.
Namun Pemkab Demak hingga kini masih menunggu pencairan anggaran tersebut.
"Semestinya anggaran penanganan rob sudah cair pada 2025 ini."
"Tapi karena ada kebijakan pusat (efisiensi), maka anggaran itu tidak keluar," tegasnya.
Baca juga: Tol Semarang-Demak Seksi 1 Senilai Rp 10,9 Triliun Terintegrasi Giant Sea Wall, Atasi Banjir Rob
Baca juga: Proyek Tol Semarang-Demak Seksi 1 Senilai Rp 10,9 Triliun Selesai 2027, Kendalikan Rob dan Banjir
Sementara itu, Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah DIY menyebut, pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 akan menjadi solusi jangka panjang dalam penanganan banjir rob yang kerap merendam kawasan Kaligawe Semarang hingga Sayung Demak.
Kepala BBPJN Jawa Tengah DIY, Khusairi menjelaskan bahwa banjir rob merupakan fenomena alam yang terus berulang, terutama akibat penurunan permukaan tanah yang terjadi setiap tahun.
“Pada 2007 kami melakukan peninggian jalan sekira satu meter."
"Pada 2017 kami lakukan lagi, dan sekarang 2025 akan kembali dilakukan peninggian,” kata Khusairi.
Dia menambahkan, peninggian jalan tahun ini akan dilakukan sepanjang satu kilometer, dari depan Terminal Terboyo hingga pabrik Polytron di Sayung Demak.
Menurutnya, penurunan tanah di kawasan ini mencapai sekira 10 sentimeter per tahun.
“Fenomena rob terjadi hampir setiap hari."
"Penanganan jangka pendek terus kami lakukan dengan penebalan dan peninggian jalan, tetapi solusi permanen adalah pembangunan tanggul laut,” ujarnya.
Tol Semarang–Demak Seksi 1, yang terintegrasi dengan tanggul laut, dibangun sepanjang 3 kilometer sebagai bagian dari sistem pengendalian rob.
Proyek ini juga menjadi upaya pemerintah dalam menyediakan infrastruktur tangguh di kawasan pesisir utara Jawa Tengah.
“Giant sea wall adalah satu-satunya cara untuk mengatasi rob secara menyeluruh,” tambah Khusairi.
Saat ini, proyek peninggian jalan sedang memasuki tahap lelang.
Pemerintah berharap proyek tanggul laut dan tol ini dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kawasan pesisir yang selama ini terdampak abrasi dan rob, khususnya di sepanjang Kaligawe hingga Sayung. (*)
Baca juga: Terima Kasih Baznas, Petugas Kebersihan Pemkab Wonosobo Dapat Paket Daging Kurban dan Beras
Baca juga: 3 Hari Libur Iduladha, 10 Ribu Wisatawan Kunjungi PAI Tegal
Baca juga: Zainal Petir Desak Ketegasan Bupati Semarang, Tindak Semua Objek Wisata Belum Berizin
Baca juga: Inilah Sosok Polwan Jenderal Polri Bongkar Perdagangan Orang ke Bahrain, Awalnya dari Bintara
Demak
banjir rob
Banjir rob Demak
Pemkab Demak
Eistianah
Akhmad Sugiharto
BBPJN Jawa Tengah DIY
tanggul laut raksasa
Giant Sea Wall
10 Orang Berminat Adopsi Bayi yang Dibuang Ibunya di Sragi Pekalongan, Bagaimana Prosedurnya? |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Bayi yang Ditemukan di Warung Kosong Sijeruk Pekalongan, Sempat Dikerubungi Semut |
![]() |
---|
Warga Desa Purwosari Demak Blokade Akses Truk Proyek Tol Semarang-Demak: Jalan Licin dan Becek |
![]() |
---|
Sehari 2 Kecelakaan di Salatiga, Pelajar Tewas Tertabrak Pikap di Jalur Lawan Arah |
![]() |
---|
Rabu Pagi di Sragi Pekalongan Mendadak Heboh, Kakak Bu Kadus Temukan Bayi Terbungkus Plastik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.