Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pameran Kandang Tandang Ketiga Hysteria Semarang Ajak Seniman Lebih Liar

Ada empat karya utama yang ditampilkan dalam pameran tersebut yang mengungkap sudut liar dari para seniman.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JATENG/ISTIMEWA
PAMERAN KOLEKTIF: Pengunjung menyaksikan karya dalam pameran Kandang Tandang Ketiga yang digelar oleh Kolektif Hysteria di Jalan Stonen Nomor 29, Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (7/6/2025). (DOK. HYSTERIA) 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kolektif Hysteria, sebuah komunitas berbasis seni dan budaya di Kota Semarang, menggelar pameran Kandang Tandang Ketiga di Jalan Stonen Nomor 29, Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.

Pameran tahunan yang ketiga kali ini mengambil tajuk “The Nest For The Right Brainers” digelar mulai 7  sampai 14 Juni 2025. 

Ada empat karya utama yang ditampilkan dalam pameran tersebut yang mengungkap sudut liar dari para seniman.

Baca juga: Mengenal Sitatunga dan Kapibara Koleksi Baru di Semarang Zoo

Antara lain, karya Seniman Andre Wijanarko yang menghasilkan gambar arsitektur bangunan baru komunitas Kolektif Hysteria.

Andre mengatakan, sengaja memilih istilah “nest” atau sarang daripada  “home” atau rumah.

Baginya, sarang adalah simbol ruang yang liar, intuitif, dan instingtif sesuatu yang sangat dekat dengan proses berpikir para seniman.

“Ketika berbicara rumah, gambarannya pasti keluarga, yang hangat, harmonis.

Tapi karena bangunan ini untuk seniman, yang justru harus dipelihara keliarannya, maka dipilihlah bentuk sarang,” bebernya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun, Senin (9/6/2025).

Andre menyebut, nest bukan hanya bangunan fisik, melainkan simbol dari kemungkinan.

Dia berharap dari ruang tersebut akan lahir gerakan-gerakan baru yang mengarah pada perubahan sosial dan budaya.

Dia mempercayai, seniman harus berada di garis terdepan, sebagai pemicu imajinasi yang tidak dibatasi oleh kerangka normatif.

“Seniman perlu menjaga kemurnian dan filosofinya," sambungnya.

Head Project Kandang Tandang, Sirril Wafa, menuturkan, Kandang Tandang sendiri merupakan program dari Kolektif Hysteria yang memfasilitasi seniman ataupun kreator dari dalam dan luar Kota Semarang untuk residensi serta memproduksi proyek artistik.

Program ini bertujuan memperluas akses terhadap seni bagi siapapun, tanpa memandang latar belakang sosial.

Dengan memilih ruang alternatif yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seniman ingin membuktikan bahwa seni bisa hadir dan tumbuh di mana saja selama ada ruang, gagasan, dan keberanian untuk berimajinasi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved