USM Gelar Pilmapres 2025, Jaring Mahasiswa Unggulan Menuju Ajang Nasional

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Semarang (USM) kembali menyelenggarakan ajang bergengsi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2025 pada Selasa (4/6/25). 

Kegiatan ini merupakan seleksi tingkat internal sebagai tahap awal dalam menjaring mahasiswa unggulan yang akan mewakili USM ke tingkat wilayah Jawa Tengah, hingga nantinya ke tingkat nasional.

Wakil Rektor III USM, Dr Muhammad Junaidi SHI MH menegaskan pentingnya Pilmapres sebagai bagian dari strategi pengembangan sumber daya mahasiswa yang kompetitif.

“Ajang ini adalah upaya kami dalam menyeleksi dan menyiapkan mahasiswa terbaik dari masing-masing program studi, yang memiliki capaian unggulan, karya inovatif, serta prestasi yang membanggakan."

"Mereka akan menjadi wajah Universitas Semarang di tingkat wilayah Jawa Tengah, bahkan nasional,” ungkap Dr Junaidi. 

Baca juga: Turnamen Bola Voli Battle of Faculties Meriahkan Dies Natalis USM ke-38

Lebih lanjut, Dr Junaidi menjelaskan bahwa seleksi ini tidak hanya melibatkan mahasiswa yang didelegasikan secara resmi oleh program studi, namun juga terbuka bagi mahasiswa umum yang memiliki inisiatif tinggi dan portofolio prestasi yang kuat.

“Kami ingin menampilkan mahasiswa yang tidak hanya cemerlang secara akademik, tetapi juga punya cerita inspiratif."

"Misalnya, mahasiswa yang berasal dari latar belakang sederhana namun memiliki prestasi luar biasa."

"Ini yang menjadi nilai lebih dari USM,” jelasnya.

Dr Junaidi juga menambahkan bahwa USM berharap perwakilan yang terpilih tahun ini bisa melaju hingga ajang nasional dan membawa nama baik universitas melalui karya dan kontribusi yang nyata, termasuk melalui kemampuan berkomunikasi, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

Salah satu peserta yang berhasil meraih juara 1 tingkat S1 adalah Prita Febriani, mahasiswi Psikologi.

Baca juga: USM Berkolaborasi dengan BSI Luncurkan Program Wakaf, Ladang Amal Donatur Bantu Mahasiswa Kekurangan

Dalam wawancara seusai pengumuman, Prita membagikan kesan dan pengalamannya selama proses seleksi.

“Rasanya lega setelah melewati berbagai tahap."

"Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu saya dan bapak ibu dosen atas doa dan dukungannya."

"Seleksinya cukup membuat dag dig dug, tapi saya belajar banyak dari proses ini,” tutur Prita.