Berita Ungaran
Kisah Besek Bawa Berkah di Gemawang Kabupaten Semarang, Meningkatkan Ekonomi Perajin Bambu
Saat Iduladha 1446 H, para warga di dua dusun Kabupaten Semarang, Krajan dan Kerep menggunakan besek sebagai wadah daging kurban.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: raka f pujangga
“Ini langkah kecil, tapi bisa menumbuhkan kesadaran lingkungan yang besar,” pungkas Mahmudi.
Program itu juga sejalan dengan Peraturan Bupati Semarang No. 6/2019 tentang kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga, menjadikannya contoh sinergi antara kebijakan daerah dan inisiatif lokal berbasis budaya.
Dari Perajin Lokal untuk Kelestarian Alam
Satu di antara perajin anyaman bambu asal Dusun Kerep, Andri Jatmiko mengaku senang dengan adanya program tersebut.
“Biasanya kami hanya bikin untuk wadah ikan atau buah.
Sekarang pesanan melonjak, kami bisa produksi sampai 200 besek sehari,” kata dia.
Baca juga: Ribuan Penumpang Gunakan Kereta Api dari Stasiun Cepu Blora Selama Libur Iduladha
Dusun Kerep sendiri memiliki lebih dari 12 perajin aktif, sementara bambu sebagai bahan baku sangat melimpah dan mudah tumbuh di wilayah tersebut.
Program itu dinilai bukan sekadar substitusi plastik, tapi juga bentuk pelestarian kearifan lokal.
"Menggunakan besek bambu sebagai wadah daging kurban membantu kami berkelanjutan. Bambu di sini juga cepat tumbuh dan mudah" pungkas dia. (*)
Guru Matematika Jadi Pengajar Agama: Ironi Kekurangan Tenaga Pendidik di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Tak Hanya Subsidi, Pemkab Semarang Siapkan Strategi Jangka Panjang Selamatkan Petani Tembakau |
![]() |
---|
227 Murid Dapat Makan Bergizi Gratis, Wiji Rahayu Bersyukur SLB Negeri Ungaran Ikut Diperhatikan |
![]() |
---|
Kisah Ariyanto Ikhlas Tak Ambil Kelebihan Bayar PBB, Meski Pemkab Semarang Membatalkan Kenaikan |
![]() |
---|
"Alhamdulillah Beban Ortu Berkurang", Respons Pedagang Kopi Usai Bupati Ngesti Batalkan Kenaikan PBB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.