Berita Semarang
Relawan Nilai 100 Hari Kerja Agustina - Iswar di Kota Semarang Sudah On The Track
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin dinilai sudah menjalani 100 hari kerja
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin dinilai sudah menjalani 100 hari kerja pemerintahan secara on the track atau sesuai rencana.
Dewan pakar tim kampanye Agustin-Iswar, Ady Setiawan mengklaim, program 100 hari quick action pencapaian visi-misi sudah terlihat tergambarkan sebagai janji kampanye dapat dirasakan masyarakat.
Dalam 100 hari kerja pemerintahan, banyak aksi nyata dan program-program yang telah dikerjakan berdasarkan visi-misi janji kampanye saat Pilkada 2024.
Program-program prioritas dikerjakan seperti penanganan sampah, perbaikan infrastruktur, dan pemberian beasiswa dinilai memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Menurut Wawan, warga Kota Semarang yang juga merupakan relawan Semarang Gumuyu pada 200 TPS Se-kota Semarang sudah merasakan dan melihat percepatan program Walikota, semisal di Rejosari Semarang Timur, Walikota turun untuk pembersihan sampah dan selokan.
"Ini menunjukkan spirit dan komitmen pemimpin Kota Semarang untuk meningkatkan life to achievement juga indeks kebahagiaan di kota yang harmoni ini," ucap Wawan, dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025)
Pria asli Kota Semarang yang sudah lama berkiprah dalam pengelolaan BUMD khususnya PDAM ini melanjutkan, program ini tentu karena berkat dukungan seluruh stakeholder utamanya birokrasi yang menyatu dengan swadaya masyarakat.
Menurutnya, dalam sistem pemerintah daerah, eksekusi manajemen kebijakan publik minimal ada dua pilar yang utama yaitu politik policy atau kebijakan politik pemerintah dan politik sistem birokrasi. Dia menilai, wali kota dan wakilnya memiliki politik kebijakan tetapi juga harus mampu menguasai politik sistem birokrasi.
"Saat ini Bu Agustin sudah mampu melakukan link match semua kekuatan politik sembari merangkul kekuatan birokrasi," ungkapnya
Menurut Wawan, birokrasi merupakan life tools sehingga banyak faksi-faksi yang harus dialigment dengan kebijakan pemimpin baru. Butuh waktu, butuh kerja keras dan kesabaran.
"Disinilah peran relawan atau tim sukses untuk selalu bersama masyarakat membantu dan mengontrol sesuai proporsi masing-masing sesuai aturan yang ada," urainya
Ketua Alumni Program Doktor Hukum Untag Semarang ini tidak setuju dengan pendapat beberapa ornamen dalam birokrasi yang menyudutkan relawan atau tim sukses haus kekuasaan.
"Saya kira itu pendapat yang berlebihan karena hukum tertinggi dalam welfare state adalah kesejahteraan masyarakat, apapun kebijakan Walikota itu harus diukur dengan kesejahteraan masyarakat jangan diukur dari kepentingan kantong pribadi, apalagi jika yang membuat pernyataan adalah underbow struktur Walikota itu bentuk mental pembangkangan yang tidak satu haluan atau tidak tegak lurus dengan visi-misi Walikota," paparnya
Ia pun menampik, terkait tim sukses dan relawan tidak ada yang deal pragmatis minta jabatan.
"Kita sepi ing pamrih ramai ing gawe. Hajat besar membangun Semarang yang lestari, inklusi sudah kita paripurna serahkan kepada Walikota dan Wakil Walikota.
Kisah Sosok Setyo Hadi Pemilah Sampah Berangkat Umrah, Berkah Perluasan TPA Blondo Semarang |
![]() |
---|
Alasan Ayah Bocah SD Yang Viral Susuri Sungai Diusir Warga Semarang Karena Melepaskan Anjingnya |
![]() |
---|
Semarang Ditunjuk sebagai Pilot Project RBI, Wali Kota: Kami Siap |
![]() |
---|
Bukan Warga Semarang yang Membakar: Asap Pembakaran Sampah di Brown Canyon Berasal dari Luar Kota |
![]() |
---|
Fenomena Rojali dan Rohana Tak Langsung Tunjukkan Daya Beli Menurun, Mal Justru Semakin Ramai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.