Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kecelakaan

2 Pelajar SMK Tewas dalam Kecelakaan Maut Beat Vs Truk Boks

Dua pelajar yang mengendarai sepeda motor meninggal dunia di lokasi kecelakaan, Selasa (10/6/2025) pagi.

Penulis: Sof | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JABAR/ISTIMEWA
OLAH TKP: Anggota Satlantas Polres Sumedang melakukan olah TKP kecelakaan maut di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di depan SPBU Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Selasa (10/6/2025) pagi. Dua pelajar meninggal dunia di lokasi. (TRIBUN JABAR/ISTIMEWA) 

Wanita penjual kerupuk berinisial MSK (48) tewas tertabrak Kereta Api (KA) Ambarawa.

Kejadiannya di rel perlintasan sebidang dua jalur (double track) tanpa palang, kawasan Jalan Buntaran, Manukan Wetan, Surabaya, Rabu (11/6/2025) sore. 

Saksi mata bernama Parto (28) mengungkap kronologi kejadian.

PENJAGA PERLINTASAN: Parto (28), petugas penjaga perlintasan swadaya di kawasan Jalan Buntaran, Manukan Wetan, Surabaya, saat ditemui TribunJatim.com, Rabu (11/6/2025) sore. Wanita berinisial MSK asal Jateng yang dikenal sebagai penjual kerupuk meninggal dunia usai tertabrak kereta api (KA) yang melintasi rel perlintasan sebidang dua jalur (double track) di kawasan Jalan Buntaran. (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)
PENJAGA PERLINTASAN: Parto (28), petugas penjaga perlintasan swadaya di kawasan Jalan Buntaran, Manukan Wetan, Surabaya, saat ditemui TribunJatim.com, Rabu (11/6/2025) sore. Wanita berinisial MSK asal Jateng yang dikenal sebagai penjual kerupuk meninggal dunia usai tertabrak kereta api (KA) yang melintasi rel perlintasan sebidang dua jalur (double track) di kawasan Jalan Buntaran. (TribunJatim.com/Luhur Pambudi) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Semula, Parto melihat korban berjalan tepat di tengah jalur rel double track sisi selatan. 

Korban tampak berjalan tepat di tengah menyusuri rel tersebut dari arah timur ke barat, serta menenteng puluhan renteng kerupuk kemasan. 

Kerupuk kemasan plastik tersebut bakal dijajakan dengan cara dititipkan di hampir semua warung kopi (warkop) atau warung makan kawasan tersebut. 

Kebiasaan itu, lanjut Parto, selalu dilakukan oleh korban hampir setiap hari.

Waktu untuk pengiriman kerupuk itu, selalu dilakukan pada sore hari. 

Informasi yang diketahui Parto, sore hari itu, sekitar pukul 16.00 WIB, korban berjalan sendirian mengantarkan dagangan kerupuknya. 

Sejak siang hari, korban memasak kerupuk dagangannya itu dibantu oleh beberapa anaknya di rumah. 

Setelah rampung memasak dan mengemas kerupuk tersebut dalam wadah plastik untuk dijual secara 'rentengan,' korban mulai mengantarkannya ke warung-warung di kawasan Kelurahan Manukan Wetan. 

"Ibunya jalan sendirian bawa kerupuk. Kerupuk warna kuning.

Hampir setiap hari jualan.

Dan setiap sore selalu kirim kerupuk (ke warung-warung).

Kalau enggak laku, diambil lagi," ujar penjaga swadaya perlintasan rel KA sebidang tanpa palang itu, saat ditemui awak media di lokasi. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved