Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Sahabat Difabel Minta Pemkab Jepara Tambah SLB, Minimal di 2 Lokasi Ini

Sahabat Difabel meminta pemerintah bisa menambahkan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri untuk menurunkan angka anak tidak sekolah di Jepara.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA
TAMBAH SLB - Sekretaris Sahabat Difabel (Sadifa) Jepara, Aswin Helmi Arditianto. Sadifa meminta Pemkab Jepara dapat menambah minimal dua SLB lagi untuk mempermudah anak berkebutuhan khusus mengakses pendidikan. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Sahabat Difabel (Sadifa) Jepara meminta pemerintah bisa menambahkan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri di Jepara untuk menurunkan angka Anak Tidak Sekolah (ATS).

Sekretaris Sadifa Jepara, Aswin Helmi Arditianto menyampaikan, anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Jepara perlu mendapatkan perhatian serius perihal pendidikan.

Diketahui, SLB Negeri di Jepara hanya ada satu, tepatnya di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan. 

Baca juga: Ganasnya Abrasi di Desa Tanggultlare Jepara, Terjadi Sejak 1984, Sejumlah Wilayah Lenyap

Baca juga: Bupati Jepara Minta Perencanaan OPD Lebih Inovatif Untuk Wujudkan Good Governance.

Keterbatasan fasilitas tersebut, kata dia, membuat anak berkebutuhan khusus kesulitan mengakses pendidikan, terutama yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil dan jauh dari pusat kota. 

Minimnya jumlah SLB Negeri ini dikhawatirkan bisa berdampak terhadap meningkatnya Anak Tidak Sekolah (ATS).

Dia menjelaskan, banyak keluarga anak berkebutuhan khusus kesulitan menjangkau sekolah karena jarak yang harus ditempuh terlalu jauh. 

Belum lagi transportasi dan keterbatasan ekonomi yang menjadi tantangan tersendiri. 

Dalam beberapa kasus, akhirnya anak berkebutuhan khusus tidak sekolah karena tidak ada alternatif pendidikan inklusif yang dekat dengan tempat tinggal mereka. 

"SLB Jepara hanya ada satu, orangtua kasihan kalau mengantar anaknya ke sekolah dengan jarak yang cukup jauh."

"Apalagi ketika musim hujan, kasihan yang tidak punya mobil," kata Aswin kepada Tribunjateng.com, Jumat (13/6/2025).

Menurutnya, pembangunan SLB tambahan di wilayah utara dan timur Jepara saat ini adalah hal penting. 

Di wilayah utara misalnya, diusulkan pendirian SLB di Kecamatan Kembang atau Bangsri agar bisa melayani kebutuhan ABK di Kecamatan Kembang, Bangsri, Keling, serta Donorojo. 

Dia menjelaskan, anak-anak di wilayah tersebut harus menempuh perjalanan puluhan kilometer untuk sampai ke SLB Senenan. 

Baca juga: Bersenjata Alat Kebersihan, Personel Polres Jepara Kerja Bakti Bersihkan Tempat Ibadah

Baca juga: Turun ke Masyarakat, Belasan Taruna Akpol Latihan Kerja di Polres Jepara Selama 10 Hari

"Minimal dibuatkan SLB di daerah utara agar teman-teman berkebutuhan khusus juga tidak terkendala jarak."

"Apalagi sistem sekolah ABK itu ditemani orangtua, jadi orangtua yang bekerja juga susah," ungkapnya.

Selain wilayah utara, timur dan selatan Jepara juga sangat membutuhkan kehadiran SLB. 

Jika dibuatkan SLB di wilayah tersebut akan menampung ABK di Kecamatan Pecangaan, Kalinyamatan, Mayong, dan Welahan.

Sementara itu, SLB di Desa Senenan diharapkan tetap bisa difungsikan untuk melayani wilayah sekitar seperti Kecamatan Jepara, Tahunan, Kedung, Batealit, dan Pakisaji. 

Aswin ingin agar pemerintah bisa memberi perhatian serius terhadap kondisi pendidikan ABK di Jepara

Sebab, dengan adanya pembagian zonasi SLB ini, lanjut Aswin, akan membuat distribusi fasilitas pendidikan ABK menjadi lebih merata dan proporsional. 

"Dari teman-teman berkebutuhan khusus hanya 50 persen yang bisa mengakses pendidikan," bebernya.

Menanggapi permintaan itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo akan kembali berkomunikasi dengan Pemprov Jateng

Menurut pria yang kerap disapa Mas Wiwit ini, perlu pendekatan secara intensif dengan Pemprov Jateng agar kebutuhan teman-teman berkebutuhan khusus bisa terealisasikan.

"Kami sudah berdiskusi dengan provinsi untuk mengajukan SLB di Jepara plus SMA/SMK di Jepara."

"Harus perbanyak komunikasi karena memang ranahnya di provinsi," tutupnya. (*)

Baca juga: Pengendara Harap Hati-hati Saat Lintasi Jalan Desa Gondang Blora: Retak-retak dan Minim Penerangan

Baca juga: 1 Jamaah Haji Asal Purbalingga Dirujuk di RS Pandan Arang Boyolali

Baca juga: Lokasi Sekolah Rakyat Ternyata Berada di Daerah Rawan Rob, Ini Skema yang Disiapkan Pemkab Kendal

Baca juga: Jawa Barat Peringkat 4 Provinsi Paling Maju se-Indonesia, Ungguli Jateng dan Jatim

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved