Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Jerit Warga Demak Korban Banjir Rob: Airnya Asin, kalau Surut Peralatan Rusak Semua

Penghasilannya terbatas, tak cukup untuk terus-menerus membenahi rumah yang hampir saban bulan dilanda rob

Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM/ REZANDA AKBAR D.
ISTIGHOSAH - Para ibu-ibu yang mengikuti istighosah prihatin Rob Sayung, ikut berdoa bersama untuk meminta agar banjir rob di Demak Segera tertangani. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Lebih dari 100 ribu warga Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai kecamatan di Kabupaten Demak memadati Jalan Pantura Sayung, Minggu (15/6/2025). 

Mereka melakukan longmarch dan istigasah akbar sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana rob yang tak kunjung teratasi di wilayah pesisir, khususnya Kecamatan Sayung.

Aksi solidaritas spiritual ini digelar oleh Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Demak, dengan melibatkan seluruh unsur organisasi NU, mulai dari MWCNU, Ranting NU, Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, IPNU, IPPNU hingga PMII.

Banjir rob di Demak merupakan tragedi yang hingga kini belum menunjukkan titik penyelesaian.

Baca juga: Daftar 139 SMA/SMK Swasta Gratis Jawa Tengah 2025, Alternatif Tak Diterima di Sekolah Negeri 

Saat air laut itu datang, tak ada aba-aba. 

Kadang hanya menggenangi jalan. 

Di hari lain, ia menyusup pelan ke dalam rumah, membasahi kasur, merusak barang elektronik, menyusahkan hidup yang sudah sederhana.

Kondisi itu dikeluhkan oleh Lailatul Sa'adah (50) yang tengah duduk beralaskan plastik di pinggir jalan Pantura Sayung yang tengah basah akibat rob, saat kegiatan istighosah prihatin Rob Sayung.

“Kalau robnya besar, ya sampai segini,” ujarnya menunjuk pahanya. 

“Sekarang, airnya sudah masuk rumah. Yang rendah-rendah sudah pasti kena," sambungnya.

Dia yang seorang ibu rumah tangga itu, tahu betul setiap harinya bergelut dengan air rob, tinggal di Desa Wonoagung, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak

Suaminya mengajar sebagai guru honorer di madrasah.

Penghasilannya terbatas, tak cukup untuk terus-menerus membenahi rumah yang hampir saban bulan dilanda rob.

“Rumah ini sudah ditinggikan berkali-kali. Dalamnya, halamannya, semua. Tapi tetap saja, air masuk terus. Kejar-kejaran,” katanya. “Sekarang tinggi rumah sudah hampir setara jalan, tapi tetap kena juga.”

Rob di Demak bukan cerita baru. Namun dalam tiga tahun terakhir, warga merasakan perubahannya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved