Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Menanti Arah Kebijakan Bupati Atasi Rob Tak Berkesudahan di Kendal

Bencana rob di pesisir utara Kabupaten Kendal belum menunjukkan tanda-tanda surut. Air terus merangsek masuk perkampungan

Agus Salim
MELINTAS GENANGAN ROB - Seorang warga berjalan melintasi genangan rob yang terus terjadi di Kelurahan Karangsari Kendal. Sejak sebulan terakhir, rob belum menunjukkan tanda-tanda surut. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Bencana rob di pesisir utara Kabupaten Kendal belum menunjukkan tanda-tanda surut. Air terus merangsek masuk perkampungan, menembus pagar-pagar rumah warga sejak sebulan terakhir.

Desa Kartika Jaya, Desa Bandengan, Desa Karangsari dan Desa Mororejo menjadi wilayah paling terdampak rob.

Tak ada aktivitas yang terbebas dari genangan rob, yang kini seolah telah bersahabat dengan warga.

Warga Desa Kartika Jaya Kecamatan Patebon, Joko menilai rob tak sekedar bencana ekologis. Rob merupakan krisis bencana sosial kemanusiaan yang perlu mendapat perhatian serius.

"Bencana ini bukan hanya berdampak pada lahan, tetapi juga mengancam menimbulkan dampak sosial yang luas," katanya, Selasa (17/6/2025).

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Kendal kurang sigap dalam penanganan rob yang sudah dirasakan bertahun-tahun.

Joko mendesak Pemkab Kendal segera mengatasi bencana rob agar tak semakin parah pada tahun-tahun mendatang.

"Pemerintah harus memiliki rencana yang jelas dan terstruktur untuk mengatasi masalah ini,” sambungnya.

Warga Kelurahan Karangsari Kecamatan Kendal, Riska menuturkan rob mulai naik ke permukimannya mulai pukul 09:00 WIB. Ketinggian air akan bertambah ketika memasuki pukul 12:00 WIB.

Ia menilai rob tahun ini menjadi peristiwa paling parah yang pernah ia alami sejak tahun kemarin.

"Pagi sudah naik, dan siang ini biasanya tambah naik airnya," paparnya.

Warga di Kelurahan Mororejo Kecamatan Kaliwungu, Eli bahkan telah meninggikan rumah yang ia tempati lebih dari sekali untuk menghindari kejaran air rob.

"Sudah tak tinggikan lantai rumahnya, karena sering terkena rob," paparnya.

Terancam Tenggelam

Anggota DPRD Kendal yang tinggal di Desa Bandengan, Dian Alfat Muhammad mengatakan wilayah permukimannya tak pernah terjeda dari terjangan banjir rob.

"Sudah hampir 10 tahun lebih warga Kendal pesisir bagian utara merasakan bencana air rob," ujarnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, perlu adanya upaya serius dari Pemerintah Kabupaten Kendal, agar bencana rob tak menjadi siklus tahunan sebagai mimpi buruk warga.

Bahkan, menurutnya, wilayah-wilayah di pesisir utara tersebut dikhawatirkan akan tenggelam dalam jangka 10 atau 15 tahun ke depan. 

"Kami mengharapkan ada perhatian khusus dari Pemda untuk penanganan rob di pesisir bagian utara," tegasnya.

Bangun Ulang Rumah

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal, Mohammad Nurhasyim, tengah merencanakan pembangunan ulang, dan renovasi rumah-rumah terdampak rob di Kelurahan Bandengan dan Karangsari Kecamatan Kendal.

Saat ini, terdapat 91 rumah warga terdampak rob dengan rincian 44 pembangunan unit rumah baru, dan 47 rumah yang akan direnovasi.

Pembangunan dianggarkan lewat program Dana Alokasi Khusus Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK PPKT) Tahun 2025. 

"Tahun ini kita akan bangun rumah-rumah warga karena di sana terdampak rob cukup parah. Untuk besaran biaya masih dibahas," katanya.

Hasyim menerangkan, pembangunan akan menyasar rumah warga khususnya di blok 1,2 dan 3.

Kawasan itu dinilai butuh progres pembangunan untuk pengentasan permukiman yang kumuh secara terpadu.

Sedangkan rumah-rumah di blok 5, 6, dan 7 akan diupayakan pembangunan dan renovasi di tahun berikutnya.

"Program ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk menuntaskan kawasan bebas kumuh. Semoga bisa berlanjut hingga tuntas semua," paparnya.

Selain membangun rumah, Pemkab Kendal juga akan melakukan peninggian jalan di sejumlah ruas di Bandengan dan Karangsari yang menjadi langganan rob.

Pembangunan juga masih menggunakan program DAK PPKT. Program ini juga telah diterapkan pada 2024 ditambah pembangunan jalan baru kawasan.

"Yang pembangunan jalan nanti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)," sambungnya.

Nurhasyim menambahkan, pihaknya juga akan memberikan bantuan pembangunan fasilitas umum septik tank komunal.

"Untuk septik tank nanti sama Dinas Lingkungan Hidup," tandasnya.

Diusulkan 

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari mengatakan pesisir utara di Kendal menjadi daerah yang rawan terkena rob dan sulit ditangani. Bahkan, membutuhkan biaya yang tak sedikit untuk penanganannya.

"Yang penanganan rob di Demak saja butuh biaya Rp 10,7 Triliun, sedangkan APBD Kendal sendiri cuma Rp 2,6 Triliun," ungkapnya.

Bupati yang akrab disapa Tika menambahkan, pihaknya telah mengajukan usulan pembangunan tanggul laut ke Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat rapat koordinasi penanganan bencana.

"Insyaallah semoga tahun depan untuk yang Kendal sudah bisa dilakukan penanganan, dari kami Pemkab Kendal dan Pak Gubernur juga sudah memperjuangkan untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN)," tandasnya.

Besok Masih Rob 

Prakirawan stasiun Maritim Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Sediyanto mengatakan sejumlah wilayah di pesisir utara Jawa Tengah masih akan dilanda rob hingga Rabu (18/6/2025) mulai pukul 12:00 - 17:00 WIB.

"Ada aktivitas peningkatan ketinggian air laut di pesisir utara Jawa Tengah," tuturnya.

Dia mengatakan, rob terjadi akibat adanya pengaruh pasang surut air laut. Hal ini turut berdampak pada gangguan transportasi sekitar pelabuhan dan pesisir.

"Juga aktivitas petani garam dan perikanan darat serta kegiatan bongkar muat di sekitar pelabuhan.

Ia mengimbau masyarakat selalu memperhatikan pembaruan informasi cuaca dari BMKG.

"Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir serta memperhatikan update informasi BMKG," tandasnya. (ags)

Baca juga: Kasus Kopi Sianida di Jambi: Pria Tewas Diracun karena Cemburu, Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan

Baca juga: Pemerintah Bentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantura, Sekda Demak: Penganggaran Semakin Pasti

Baca juga: Deflasi Mei 2025 di Banyumas Terjadi Karena Panen Raya dan Penurunan Tarif

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved