Lomba TPTKP Digelar di Batang, Uji Profesionalisme Satlantas Tangani Kecelakaan Lalu Lintas

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Suasana Jalan Veteran Batang berubah menjadi arena simulasi kecelakaan lalu lintas, Kamis (19/6/2025).

Tujuh Polres se-Eks Karesidenan Pekalongan saling unjuk kebolehan dalam ajang lomba Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), sebuah inisiatif Dirlantas Polda Jateng menyambut Hari Bhayangkara 2025.

Kompetisi ini bukan sekadar adu cepat dan cekatan. 

Baca juga: Sosialisasi LPLPP di Batang, Perkuat Peran Perempuan dalam Keluarga dan Pembangunan  

Baca juga: Salah Input Koordinat Domisili, Kendala Dominan Calon Siswa Saat Pendaftaran SPMB SMA di Batang

Lebih dari itu, momentum ini menjadi medan uji profesionalisme aparat lalu lintas dalam merespons kecelakaan nyata di jalan raya.

Kasat PJR Dirlantas Polda Jateng, AKBP Endi menyampaikan, lomba TPTKP merupakan cara sistematis untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan personel di lapangan.

“Tanpa latihan, keterampilan bisa pudar."

"Kompetisi ini jadi ruang evaluasi sekaligus pemacu semangat untuk terus belajar,” tuturnya.

AKBP Endi menyebut, lomba ini diikuti seluruh Polres di Jawa Tengah dengan pelaksanaan secara bertahap.

Khusus di Kabupaten Batang, kegiatan dilangsungkan di halaman Mapolres Batang dan diikuti tujuh Polres se-ekswil Pekalongan.

“Di Batang, ada Polres Batang sebagai tuan rumah, kemudian Polres Pekalongan Kota, Polres Pekalongan, Polres Pemalang, Polres Tegal, Polres Tegal Kota, dan Polres Brebes yang turut ambil bagian,” ujar AKBP Endi.

Masing-masing Polres mengirimkan 10 personel terbaik dari fungsi lalu lintas untuk bertanding dalam simulasi penanganan kecelakaan.

Para peserta dinilai berdasarkan kecepatan merespons, ketepatan prosedur, hingga ketelitian dalam mengamankan TKP, dan mengumpulkan barang bukti.

“Mereka ditantang dalam skenario simulasi kecelakaan lalu lintas, kami nilai dari seluruh rangkaian penanganannya,” jelasnya.

Kasatlantas Polres Batang, AKP Ahmad Zainurrozaq menyampaikan, pihaknya menampilkan skenario kecelakaan yang menggambarkan kelalaian pengguna jalan yang sering terjadi.

“Satu pengendara ugal-ugalan tanpa helm, satunya lagi ojek online yang tidak fokus karena sedang mencari alamat pengantaran,” terangnya.