Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Empat Emak-emak Jadi Kurir Sabu Jaringan Malaysia, Sembunyikan Barang Bukti di Lokasi Tak Terduga

Tim gabungan dari Bea Cukai dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika

Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
IST
JARINGAN NARKOBA - Delapan pelaku penyelundupan sabu di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin saat dihadirkan dalam rilis pengungkapan sabu 2 Kg asal Malaysia di kantor Bea Cukai Makassar, Jl Hatta Kawasan Pelabuhan Makassar, Sabtu (21/6/2025). Tribun Timur/Muslimin Emba 

TRIBUNJATENG.COM - Tim gabungan dari Bea Cukai dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika internasional asal Malaysia.

Dari delapan kurir yang diamankan, empat di antaranya merupakan ibu rumah tangga asal Sulawesi Selatan berinisial VH, KT, H, dan S.

Keempat perempuan tersebut diduga nekat menjadi kurir sabu karena tekanan ekonomi.

Mereka diberi imbalan puluhan juta rupiah untuk membawa narkotika dari Malaysia menuju Kota Makassar.

Yang mengejutkan, modus penyelundupan yang mereka lakukan tergolong ekstrem.

Barang bukti sabu dibungkus menggunakan pembalut wanita dan disembunyikan dalam pakaian, tepat di area tubuh yang sensitif.

Tak hanya itu, dua dari pelaku juga menyembunyikan sabu di dalam sepatu yang mereka kenakan.

"Upahnya itu Rp30 sampai Rp40 juta sekali pengantaran," kata Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah sesuai rilis di kantor Bea Cukai Makassar, Jl Bung Hatta Kawasan Pelabuhan Makassar, Sabtu (21/6/2025).

"Tidak ada pekerjaannya, ibu rumah tangga dan motifnya memang ekonomi," ujarnya

Untuk empat tersangka lainnya, kata Ardiansyah juga merupakan kurir yang nantinya bertugas mengedarkan sabu di Kendari Sulawesi Tenggara.


"Diedarkan di Kendari. Rekrutan baru yang kita tangkap. Ini pertama kali kita tangkap," ungkapnya.

Adapun ke empat pengedar tersebut lanjut dia, dikendalikan dari dalam Lapas.

"Di Kendari sudah kita kembangkan, ada sekitar 4 orang  juga kita amankan dari Kendari, salah satunya kita tetapkan DPO. Kemudian ada juga jaringan dari Lapas di Kendari," bebernya.

Pihaknya pun mengaku masih mendalami kasus itu dengan memburu bandar besar di yang menjadi otak peredaran barang haram tersebut.

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved