UIN SAIZU Purwokerto
Gelar Pertemuan Rutin, DWP UIN Saizu Soroti Pentingnya Jaga Kesehatan Mental dan Stabilitas Emosi
Gelar Pertemuan Rutin, DWP UIN Saizu Soroti Pentingnya Jaga Kesehatan Mental dan Stabilitas Emosi
TRIBUNJATENG.COM - Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menggelar Pertemuan Rutin Bulan Juni 2025 di Gedung Student Center (GSC) UIN Saizu Purwokerto, Minggu (22/6/2025).
Acara tersebut mengangkat isu penting seputar kesehatan mental dan emosional yang menjadi perhatian masyarakat saat ini. Ketua DWP UIN Saizu, Nurjanah Ridwan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota yang terus aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan dan edukasi.
Pihaknya berharap, pertemuan ini menjadi ruang refleksi bersama untuk membangun organisasi yang sehat secara emosional dan spiritual. Kegiatan menghadirkan dua pemateri, yakni Dosen UIN Saizu Purwokerto, Dr. Rahman Afandi dan Tim Rumah Sakit Ananda, Kurniasih Dwi P.
Kesehatan Mental dan Emosional dari Perspektif Al-Qur'an
Dr. Rahman Afandi mengupas tema “Upaya Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional dari Perspektif Al-Qur’an”. Ia menjelaskan bahwa kesehatan mental dan emosional merupakan dua pilar utama dalam membentuk kesejahteraan hidup manusia.
“Kesehatan mental adalah kondisi kejiwaan, emosi, dan psikis seseorang, sedangkan kesehatan emosional berkaitan dengan kemampuan mengelola serta mengekspresikan emosi dengan sehat,” ujarnya.
Dr. Rahman menegaskan bahwa keduanya memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik, karena berdampak langsung pada perilaku, pola pikir, dan kualitas hidup.
Ia juga memaparkan karakteristik dari individu yang sehat secara mental berdasarkan nilai-nilai dalam Al-Qur’an, seperti tidak berprasangka buruk, tidak mengolok-olok, serta menghindari ghibah (menggunjing).
Sebaliknya, mental yang tidak sehat ditandai dengan sikap suka mencela, memanggil dengan panggilan buruk, serta mencari kesalahan orang lain. Menurutnya, refleksi spiritual dan ibadah rutin dapat menjadi langkah preventif menjaga kesehatan batiniah.
Stabilisasi Emosi untuk Redam Stres
Sesi berikutnya diisi oleh Psikolog Kurniasih Dwi P yang memaparkan materi bertema “Stabilisasi Emosi sebagai Upaya Menurunkan Stres”. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya kesadaran terhadap kondisi jiwa sebagai bagian dari kesehatan holistik.
Mengacu pada Pasal 1 UU No. 36 Tahun 2009, Kurniasih menjelaskan bahwa kesehatan tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga mental, spiritual, dan sosial. Menurutnya, individu yang sehat secara jiwa memiliki kemampuan untuk menyadari potensi diri, menghadapi tekanan hidup, serta mampu berkontribusi secara sosial dan ekonomis.
Ia juga menguraikan skema masalah kesehatan jiwa dari usia dini hingga lansia, mulai dari tantangan perkembangan, pengaruh gadget, hingga isolasi sosial pada usia tua.
Dalam sesi interaktif, peserta diajak mengenali lima emosi yang sering muncul dalam keseharian, serta bagaimana merespons emosi yang intens secara bijak. “Stabilisasi emosi adalah kunci untuk mengelola stres. Kenali emosi Anda, sadari respons tubuh, dan cari strategi penyaluran yang positif,” terang Kurniasih.
| 2 Dosen UIN Saizu Jadi Presenter di AICIS+ 2025, Angkat Isu Energi Terbarukan Berbasis Nilai Qur’ani |
|
|---|
| Pesantren Hijau: Membumikan Ekoteologi dalam Budaya Santri |
|
|---|
| Mahasiswi Pascasarjana UIN Saizu Torehkan Prestasi Internasional di AICIS+ 2025 |
|
|---|
| Rektor UIN Saizu Jadi Pembahas pada Sesi Paralel AICIS 2025: Bahas Hukum Islam dan Isu Gender |
|
|---|
| Rakor Humas PTKIN 2025 Digelar di Tengah AICIS: Momentum Penguatan Citra Kampus Islam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Uin-saizu-23062t-92ieru.jpg)