Poltek Harber Tegal
Pentingnya Literasi Obat: Prodi Farmasi Poltek Harber Lakukan Edukasi ke Sekolah
Prodi Farmasi Poltek Harber menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bagi siswa SMA Al-Irsyad Kota Tegal.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Program Studi D-3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat yang Benar (DAGUSIBU)” bagi siswa SMA Al-Irsyad Kota Tegal.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, (10/6/2025), dan diikuti oleh puluhan siswa dari berbagai jenjang kelas.
Kegiatan dipimpin oleh Meliyana Perwita Sari, selaku ketua tim pelaksana, dengan dukungan dosen Akhmad Aniq Barlian, Tya Muldiyana, dan Resi Maidina Ulfa.
Turut serta lima mahasiswa semester 4 dan 6 dari Prodi D-3 Farmasi sebagai bagian dari tim pelaksana.
Program ini merupakan wujud kontribusi nyata kampus dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, khususnya terkait penggunaan obat secara tepat dan aman, di kalangan remaja.
Permasalahan penggunaan obat yang tidak tepat di kalangan remaja telah menjadi isu global dalam bidang kesehatan masyarakat.
Menurut WHO (2023), penggunaan obat tanpa resep atau pengawasan medis menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya resistensi antimikroba.
Baca juga: Poltek Harber Gelar Pelatihan Menulis Cerpen di MAN 1 Brebes
Penelitian oleh Shiferaw, et. al. (2020) menunjukkan bahwa remaja yang mengkonsumsi antibiotik tanpa resep dokter berisiko 2,5 kali lebih besar mengalami resistensi antibiotik jangka panjang.
Sementara Banhidy, et. al. (2017) mencatat bahwa penggunaan obat sembarangan juga dapat menyebabkan alergi berat, kerusakan hati, dan gangguan pencernaan.
Sayangnya, pemahaman remaja tentang cara konsumsi obat yang benar masih terbatas. Banyak yang hanya mengandalkan informasi dari media sosial atau teman sebaya.
Penelitian Sari, et. al. (2025) menemukan bahwa siswa SMA Al-Irsyad memiliki pemahaman rendah pada aspek “Gunakan” dalam prinsip DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang obat dengan benar).
Dalam kegiatan ini, materi disampaikan secara interaktif dengan bahasa sederhana namun berbasis ilmiah.

Peserta dikenalkan pada jenis-jenis obat, cara membaca etiket, pentingnya menyelesaikan dosis antibiotik, hingga cara menyimpan dan membuang obat dengan benar.
Sesi praktik berupa analisis label obat, kuis, dan diskusi menjadi bagian dari metode belajar aktif.
Guru pendamping, Lina Soimatun, menyambut positif kegiatan ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.