Berita Pekaklongan
Antivenom Neuropolyvalent Selamatkan Nyawa Anak Korban Gigitan Ular Weling di Pekalongan
Penanganan cepat dan pemberian antivenom jenis neuropolyvalent di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan menjadi kunci keselamatan nyawanya
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Rafa Ramadhani Suwondho anak laki-laki berusia 12 tahun, warga Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah berhasil diselamatkan dari kondisi kritis setelah mengalami gigitan ular weling, salah satu jenis ular berbisa yang mematikan.
Penanganan cepat dan pemberian antivenom jenis neuropolyvalent di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan menjadi kunci keselamatan nyawanya.
Dr Maria Ulfa, Asisten Manajer Pelayanan Medis RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan mengatakan, bahwa penanganan cepat yang dilakukan tim medis segera memberikan penanganan awal sesuai dengan protokol medis kegawatdaruratan.
Baca juga: Duduk Perkara Dugaan Malapraktik Dokter RSUD Kajen, Bocah Digigit Ular Berbisa Tapi Dipulangkan
Tak hanya berhenti di situ, RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan juga langsung melakukan konsultasi dengan Dr dr Tri Maharani, M.Si., Sp.EM, satu-satunya dokter spesialis toksinologi ular berbisa di Indonesia yang saat ini bertugas di Kementerian Kesehatan RI.
"Dalam konsultasi tersebut, dr Tri Maharani merekomendasikan pemberian antivenom neuropolyvalent, yang secara khusus digunakan untuk mengatasi efek neurotoksik seperti yang ditimbulkan oleh bisa ular weling," kata dr Maria Ulfa, Asisten Manajer Pelayanan Medis RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (26/6/2025).
Melalui koordinasi cepat dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, antivenom berhasil didatangkan dan langsung diberikan kepada pasien sesuai prosedur medis.
"Alhamdulillah, antivenom neuropolyvalent berhasil kami dapatkan dan segera kami berikan. Ini menjadi faktor penting dalam menyelamatkan kondisi pasien," ujarnya.
Saat ini, pasien masih dalam perawatan intensif dan terus dipantau secara ketat oleh tim medis.
"Kondisinya menunjukkan perkembangan positif, dan diharapkan dapat segera pulih tanpa komplikasi lanjutan," imbuhnya.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, khususnya Kementerian Kesehatan RI, Dinkes Jawa Tengah, Dinkes DKI Jakarta, dan seluruh tenaga medis yang terlibat dalam penanganan kasus ini, tidak hanya itu dr Maria mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendoakan kesembuhan pasien.
"Kasus ini menunjukkan pentingnya respons cepat, kolaborasi lintas sektor, dan ketersediaan antivenom dalam penanganan gigitan ular berbisa. Ini adalah bentuk nyata dari pelayanan terbaik kami untuk masyarakat," tambahnya. (Dro)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.